PortalMadura.Com, Jakarta – Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia mengevakuasi 93 warga Negara China yang terjebak badai di Pulau Lihaga atau Gangga, Minahasa Utara, Kamis malam.
Kasubbag Humas Bakamla RI Letkol Mardiono mengatakan wisatawan tersebut terdiri dari perempuan, laki-laki dan balita.
“Mereka terjebak cuaca buruk di sekitar Perairan Serei, angin kencang dan gelombang tinggi, armada boat yang mereka miliki tidak mampu membawa wisatawan tersebut kembali,” ujar Mardiono, Jumat, lewat keterangan pers.
Mardiono mengatakan bahwa cuaca di wilayah Sulawesi Utara buruk dengan curah hujan tinggi dan angin kencang hingga 24 knots sejak tiga hari lalu.
Akibatnya, lanjut Mardiono wilayah itu diserang badai dan gelombang tinggi.
Saat menerima laporan itu, menurut Mardiono, Kapal Nasional Gajah Laut 4804 Bakamla tengah melancarkan siaga operasi keamanan dan keselamatan laut selama Natal dan Tahun Baru.
Proses evakuasi yang dilakukan menggunakan KN Gajah Laut 4804 Bakamla itu, imbuh Mardiono, sempat terkendala karena tidak ada dermaga untuk kapal merapat.
Bakamla, kata Mardiono, menggunakan boat berjarak 170 meter dari kapal untuk mengevakuasi seluruh wisatawan.
“Proses evakuasi berjalan aman dan lancar meski gelombang tinggi, seluruh wisatawan asing tiba di Pangkalan Bakamla Serei pukul 23.45 WITA untuk selanjutnya kembali ke Manado menggunakan bus,” papar Mardiono. dilaporkan Anadolu Agency, Jumat (28/12/2018).
Direktur Operasi Laut Bakamla RI Laksma Nursyawal Embun menambahkan jika saat ini cuaca di sebagian besar perairan Indonesia dalam kondisi buruk dan berbahaya untuk pelayaran.
Oleh karena itu, lanjut Nursyawal, Bakamla RI menyiagakan sejumlah kapal patroli untuk mengantisipasi kecelakaan maupun bencana alam. (AA)