PortalMadura.Com, Jakarta – Bank Indonesia menyatakan kepercayaan investor kepada Indonesia menjelang pemilihan Presiden dan legislatif pada 17 April mendatang masih sangat baik.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan kepercayaan tersebut terlihat dari masih derasnya aliran modal asing yang masuk. Lelang Surat Berharga Negara (SBN) juga selalu over subscribe.
“Inflow month to date pada April untuk pasar saham sebesar Rp 3,8 triliun dan pasar SBN Rp 1,2 triliun,” ujar Mirza, Jumat, di Jakarta.
Dia menambahkan secara year to date pada Tahun ini hingga minggu kedua April aliran modal yang masuk melalui saham sudah mencapai Rp 16 triliun dan SBN sebesar Rp 75 triliun.
Menurut Mirza, kondisi pada Tahun ini jauh lebih baik daripada Tahun lalu. Pada Tahun lalu terjadi capital outflow atau aliran modal keluar pada pasar saham sebesar Rp 24,9 triliun. Sementara aliran modal masuk untuk SBN pada Tahun lalu sebesar Rp 34,5 triliun.
“Modal yang masuk pasar saham pada Tahun ini jauh lebih bagus, begitupun SBN yang more than double,” jelas dia. dilaporkan Anadolu Agency, Jumat (12/4/2019).
Mirza menyatakan banyaknya aliran modal yang masuk ke pasar saham karena investor melihat pada outlook profit dan outlook PDB Indonesia.
“Jadi kalau saham itu inflow, artinya mereka lihat outlook PDB dan profit kita lebih baik,” ungkap Mirza.
Selanjutnya, dia mengatakan pertimbangan investor memasukkan aliran modal melalui pasar SBN Indonesia karena melihat outlook inflasi, cadangan devisa, dan CAD Indonesia yang mereka percayai masih positif dan lebih baik dari Tahun lalu.
Mirza menambahkan persepsi investor terhadap Indonesia masih tetap positif pada 2019 meskipun Tahun ini adalah Tahun politik.
Dia menjelaskan persepsi positif tersebut didorong oleh angka makro inflasi yang terkendali, kemudian dari sisi budget anggaran pemerintah menunjukkan defisit APBN yang sangat prudent dengan target defisit anggaran 1,84 persen.
“Kemudian tren dari CAD pada triwulan I Tahun ini juga membaik dibanding triwulan IV Tahun lalu,” imbuh Mirza.
Dia juga memperkirakan Indonesia akan mencatatkan surplus neraca perdagangan untuk bulan Maret yang angkanya akan dirilis BPS pada 15 April mendatang.
“Indikasi neraca perdagangan mengikuti tren CAD yang membaik,” kata Mirza.
**) Ikuti berita terbaru PortalMadura.com di WhatsApp, Telegram Google News klik Link Ini dan jangan lupa Follow