PortalMadura.com- Hujan dengan intensitas sedang hingga rendah yang mengguyur Kabupaten Bangkalan sejak Senin, 20 Januari 2025, pukul 16.00 WIB hingga Selasa, 21 Januari 2025, telah menyebabkan banjir di beberapa wilayah. Kecamatan Blega dan Arosbaya menjadi daerah yang paling terdampak, dengan sejumlah rumah terendam banjir.
Di Kecamatan Arosbaya, lima dusun di dua desa, yakni Desa Buduran dan Desa Arosbaya, mengalami banjir dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Lima dusun tersebut meliputi Dusun Buduran dan Dusun Ta’anyar di Desa Buduran, serta Dusun Rangujang, Dusun Sekolahan Morlorong, dan Dusun Ngantemoran di Desa Arosbaya.
Banjir ini disebabkan oleh meluapnya Sungai Buduran yang tidak mampu menampung volume air akibat hujan deras yang berlangsung lama.
Selain itu, di Kecamatan Blega, banjir terjadi di Desa Kajjan dengan ketinggian air sekitar 30 sentimeter.
Kapolsek Blega, AKP Samsuri, menyatakan bahwa banjir telah mulai memasuki rumah-rumah warga, namun belum mencapai jalan raya sehingga tidak mengganggu lalu lintas.
Personel gabungan dari TNI/Polri, BPBD Bangkalan, BPBD Sampang, dan BPBD Provinsi Jawa Timur telah dikerahkan untuk melakukan evakuasi dan penyisiran di wilayah terdampak banjir.
Di tengah bencana banjir ini, seorang warga dilaporkan hilang setelah hanyut di Sungai Blega. Informasi mengenai korban hanyut tersebut beredar melalui video di sejumlah grup WhatsApp pada Selasa pagi sekitar pukul 08.00 WIB.
Dalam video berdurasi satu menit tersebut, terdengar suara seorang pria yang mengatakan, “Ini ada korban meninggal dunia, anak santri yang baru masuk, diperkirakan main di tepi sungai dan terhanyut ombak, minta doanya semoga cepat ditemukan korban, innalillahi wainna ilaihi rojiun, terjadinya di sungai Blega.”
Kapolsek Blega, AKP Samsuri, membenarkan peristiwa hilangnya seorang warga di sungai tersebut.
Hingga saat ini, personel polsek bersama sejumlah instansi terkait tengah melakukan penyisiran untuk mencari korban.
Sementara itu, Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan, Taufik Efendi, mengungkapkan bahwa informasi awal yang diterima mengenai status korban masih simpang siur.
“Santri apa siswa gitu, kelas 1 SMA, sekitar usia 16-an. Sebentar ini masih rapat bersama BPBD Sampang dan BPBD Provinsi Jawa Timur,” kata Efendi.
Banjir yang melanda Kabupaten Bangkalan ini tidak hanya merendam pemukiman warga, tetapi juga mengakibatkan terganggunya akses jalan. Di Kecamatan Arosbaya, banjir menyebabkan akses jalan dari Aermata ke Desa Campor terganggu. Petugas dari BPBD Bangkalan telah membagi dua regu untuk melakukan evakuasi di Kecamatan Arosbaya dan Blega.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangkalan, Taufik Efendi, menyatakan bahwa banjir di wilayah Kecamatan Arosbaya, Geger, dan Klampis disebabkan oleh hujan yang berlangsung dari pukul 16.00 WIB sore hingga pukul 02.00 WIB pagi. Akibatnya, Sungai Buduran meluap dan mengakibatkan banjir di dua desa, yakni Desa Buduran dan Desa Arosbaya.
Selain itu, banjir juga mengakibatkan akses jalan dari Aermata ke Desa Campor terganggu. “Banjir terjadi di wilayah Kecamatan Arosbaya, Geger, dan Klampis disebabkan hujan dari jam 16.00 WIB sore sampai jam 02.00 WIB pagi tadi. Akibatnya, Sungai Buduran meluap dan mengakibatkan banjir,” imbuhnya.
Sementara itu, di wilayah Blega, banjir terjadi di Desa Kajjan dengan ketinggian air sekitar 30 sentimeter. Kapolsek Blega, AKP Samsuri, mengaku bahwa banjir sudah mulai masuk ke rumah-rumah warga, namun belum sampai ke jalan raya sehingga tidak mengganggu lalu lintas.
“Iya ada banjir namun jalan raya masih aman,” pungkasnya.
Banjir yang melanda Kabupaten Bangkalan ini merupakan yang kedua kalinya terjadi dalam bulan Januari 2025. Sebelumnya, pada 4 Januari 2025, hujan deras disertai angin kencang menyebabkan sejumlah pohon tumbang di akses Suramadu tepatnya di Jalan Raya Burneh.
Selain itu, banjir juga meluap ke ruas jalan nasional tepat di pertigaan Konang Jalan Raya Lomaer, Kecamatan Blega, yang menyebabkan arus lalu lintas tersendat