Bentrokan Sengketa Pilpres Rugikan Pedagang Tanah Abang Rp 75 Miliar

Avatar
Bentrokan sengketa pilpres rugikan pedagang Tanah Abang Rp75 miliar
Polisi mengamankan seorang demonstran saat terjadi bentrok dengan massa di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Indonesia pada Rabu pagi 22 Mei 2019. Bentrok ini merupakan buntut dari demonstrasi massa di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menentang hasil penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memenangkan pasangan petahana Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai presiden terpilih 2019-2024 pada rabu kemarin. (Eko Siswono Toyudho - Anadolu Agency)

PortalMadura.Com, Jakarta – Bentrokan akibat demonstrasi massa yang menentang keputusan KPU tentang hasil pemilihan Presiden di kawasan Tanah Abang membuat para pedagang di pusat grosir terbesar di Asia Tenggara tersebut merugi hingga Rp 75 miliar.

Manajer Promosi Blok A Tanah Abang Hery Supriyatna mengatakan kerugian tersebut akibat tidak beroperasinya pasar Tanah Abang secara keseluruhan.

“Para pedagang tidak berani masuk gedung pasar karena melihat kejadian semalam dan penutupan ini sebagai antisipasi keamanan yang situasional,” jelas Hery kepada Anadolu Agency melalui telepon, Rabu.

Hery mengatakan kondisi yang tidak kondusif di Tanah Abang termasuk di stasiun Tanah Abang membuat masyarakat tidak bisa leluasa melintas dan berbelanja sehingga akhirnya pengelola memutuskan untuk menutup pasar.

Hery menjelaskan secara keseluruhan di Blok A, B, C, F, G, Metro, Auri, dan ruko-ruko di kawasan Tanah Abang belakang memiliki 20 ribu hingga 25 ribu kios pedagang.

Dia menambahkan jumlah rata-rata pengunjung pasar Tanah Abang keseluruhannya dalam sehari berjumlah 100 ribu orang dan pada Blok A saja berjumlah 20 ribu hingga 30 ribu orang per hari.

Menurut Hery, kerugian Rp 75 miliar tersebut berasal dari omzet masing-masing kios yang berjumlah Rp 2-3 juta per hari. dilaporkan Anadolu Agency, Rabu (22/5/2019).

Dia mengatakan pasar Tanah Abang akan mencapai puncak keramaian pada 1 minggu menjelang Idulfitri. Sementara pada 15 hari pertama Ramadan kondisi pasar relatif lebih sepi.

“Pengunjung pasar Tanah Abang rata-rata adalah pedagang eceran di luar Jakarta yang stok dagangannya mulai menipis jelang lebaran,” ungkap Hery.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.