Bisa Mengurangi Ketimpangan Pendapatan Melalui Pemerintahan Jokowi-JK

Avatar of PortalMadura.Com
Ist. Diskusi BISMA di Jakarta
Ist. Diskusi BISMA di Jakarta

PortalMadura.Com, Jakarta – Jumlah penduduk miskin dan angka kemiskinan memang menurun selama era pemerintahan SBY-Boediono. Sebagian masyarakat, bahkan menjadi sejahtera bahkan kaya. Akan tetapi sekitar 28 juta orang masih dan 70 juta orang tengah berjuang agar tidak menjadi miskin.

Ginirasio yang cenderung meningkat, porsi konsumsi 20 persen penduduk teratas yang meningkat diikuti porsi yang menurun dari 20 persen yang terbawah, distribusi simpanan di bank umum atas dasar nominal, serta indikator lainnya menegaskan bahwa ketimpangan pendapatan di Indonesia semakin memburuk.

Diskusi terbatas dari Barisan Intelektual Muslim Nusantara (BISMA), Jumat (13/6/2014) menyimpulkan bahwa masalah kemiskinan masih cukup serius dan kini ditambah dengan peningkatan ketimpangan pendapatan antar kelompok masyarakat.

Diskusi BISMA menghasilkan beberapa rekomendasi kebijakan untuk pemerintahan mendatang. BISMA merupakan komunitas diinisiasi dan digerakkan terutama oleh mantan aktivis mahasiswa tahun 1990-an dari berbagai kota, khususnya yang berasal dari gerakan mahasiswa Islam seperti HMI MPO.

“Rekomendasi diskusi antara lain adalah redistribusi yang dilakukan melalui sistem perpajakan yang progresif, dimana penerimaan pajak digunakan untuk melindungi mereka yang kurang beruntung. Aturan perpajakan yang progresif harus dimplementasikan sampai pada hal detil dan konsisten dalam pelaksanaannya. Program kemiskinan musti diperbaiki dan ditingkatkan efektifitas dan efisiensinya,” kata Dr. Suryadi Nomi moderator dalam putaran diskusi yang berlangsung di Jakarta ini.

Suryadi menambahkan,” Forum merekomendasikan perlunya peningkatan equality of opportunity, agar tiap orang memiliki kesempatan yang sama dalam meningkatkan kesejahteraan. Misalnya dalam pendidikan semua jenjang, pelayanan kesehatan, dan inklusi keuangan. Namun tantangannya adalah jika kebijakanya “market driven” dalam kondisi government yang lemah, rangkaian kebijakan jenis ini kemungkinan juga tidak efektif.”

Sebagaimana telah dinyatakan pada pembukaan rangkaian roundtable discussion BISMA hari minggu lalu, Suryadi memastikan bahwa semua hasil diskusi di beberapa kota dengan berbagai topic ini nanti akan diserahkan kepada Jokowi pada akhir bulan.

“Kami percaya, pemerintahan Jokowi-JK akan akomodatif terhadap berbagai masukan. Dalam tema kali ini, BISMA percaya pemerintahan mereka akan mampu mengurangi jumlah penduduk miskin. Mereka juga akan mampu menghentikan laju peningkatan ketimpangan pendapatan dan berangsur memeratakannya. Hal itu sudah diindikasikan oleh rekam jejak Jokowi, serta pernyataan program-program dan pendekatannya jika menjadi Presiden.” tutup Suryadi, dalam rilisnya yang diterima Redaksi PortalMadura.Com.(htn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.