Bunuh Diri Masih Pantaskah disalati? Ini Pembahasannya dalam Islam

Avatar of PortalMadura.Com
Bunuh Diri Masih Pantaskah disalati Ini Pembahasannya dalam Islam
ilustrasi

PortalMadura.Com – Allah memberikan karunia kepada kita di dunia ini untuk beribadah kepadanya dan berbuat kebaikan sebanyak mungkin untuk bekal di akhirat kelak. Sayangnya, ada sebagian saudara kita yang lebih memilih mengakhiri hidupnya dengan berbagai macam alasan, padahal, Islam sangat keras melarang hal tersebut dan mencederai nilai hifdzu nafs.

Banyak dari Manusia yang dapat dikatakan tak kuat iman memilih jalan karena terlalu berat menanggung kehidupannya.

Ketika hal tersebut terjadi pada saudara kita yang muslim, apakah wajib mensalati jenazah korban bunuh diri? Imam Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadis yang berbunyi :

“Dari Jabir bin Samuroh bahwa seorang laki-laki telah bunuh dirinya. Nabi Saw tidak mensalatinya.”

Apabila hadis di atas kita pahami luarnya saja, maka kita mendapatkan pemahaman bahwa kita tidak perlu mensalati jenazah korban bunuh diri, dikarenakan Nabi Muhammad Saw tidak mensalati jenazah korban bunuh diri. Akan tetapi, apakah benar pemahaman tersebut?.

Jumhur ulama, termasuk Imam Sya'fii, Abu Hanifah dan Malik, berpendapat bahwa jenazah korban bunuh diri yang muslim, tetap wajib disalati. Mereka juga menjelaskan maksud hadis di atas, bahwa hanya Nabi Muhammad saja yang tidak mensalatinya, akan tetapi ia tetap meminta para sahabat untuk mensalatkanya. Adapun alasan nabi Muhammad tidak mensalatkannya ialah untuk memberikan peringatan kepada para sahabatnya untuk tidak melakukan hal tersebut.

Hal ini juga sejalan dengan ketika Nabi Muhammad SAW tidak mensalati jenazah yang mempunyai beban hutang akan tetapi tetap meminta para sahabat tetap mensalatkanya. Alasan Nabi Muhammad SAW tidak mensalatkanya ialah memperingatkan untuk tidak meremehkan dalam hal utang dan selalu menepati janji.

Dikutip dari kitab Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid karangan Imam Ibnu Rusyd, walaupun nantinya orang muslim yang bunuh diri akan “disucikan” di neraka, akan tetapi mereka tidak kekal di dalamnya, karena mereka masih di dalam golongan yang beriman, Nabi Muhammad berkata dalam hadis qudsinya :

“…Keluarkanlah orang yang dalam hatinya terdapat keimanan seberat satu dinar, kemudian orang yang dalam hatinya terdapata keimanan seberat setengah satu dinar, kemudian orang yang dalam hatinya terdapat keimanan seberat biji sawi…” (H.R Ibnu Majah)

Itulah pembahasannya tentang jenazah umat muslim yang bunuh diri. Jadi janganlah kita sekali-kali melakukan hal tersebut. Karena hal tersebut termasuk meragukan kuasa Allah Tuhan semesta alam yang sudah memberikan kita rizki, jodoh , dan kematian yang sudah pasti. Percayalah akan datangnya kemudahan dibalik kesusahan yang dialami. Semoga Allah selalu memberikan kesabaran untuk menghadapi cobaan dari-Nya. Amin. (islami.co/Anek)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.