PAMEKASAN (PortalMadura) – Maraknya kasus pencurian kendaraan bermotor (Ranmor) di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mendapat atensi Kapolres Pamekasan AKBP Nanang Chadarusman.
Terbukti selain meminta satuan reserse kriminal (Satreskrim) bekerja maksimal, kapolres juga membentuk tim khusus curanmor.
AKP Siti Maryatun, Kasubag Humas polres Pamekasan mengatakan, atensi ini sebagai respon dari kepolisian atas keresahan kasus curanmor yang terus meningkat di Pamekasan. Bahkan dalam satu pekan terakhir sudah ada tiga kasus pencurian kendaraan bermotor yang tidak tertangkap pelakunya.
“Kita bentuk tim khusus untuk memburu para pelaku curanmor itu,” katanya, Senin (03/03/2014).
Sebelumnya, aktifis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pamekasan, mendatangi Polres setempat. Mereka mempertanyakan kinerja kepolisian dalam menangani maraknya pencurian kendaraan bermotor (Curanmor). Bahkan dua motor milik aktifis PMII juga menjadi korban pencurian. Yakni di monumen Arek Lancor saat melakukan penggalangan dana untuk korban gunung Kelud, dan di Gudang Bulog Pamekasan.
Menurut Maryatun, tim khusus tersebut hanya memperkuat dan memperluas kinerja Reskrim. Dan saat ini tim tersebut sudah bekerja dan mengidentifikasi beberapa kasus curanmor.
“Tim itu sudah mulai bekerja membantuk kesatuan reskrim terkait maraknya kasus curanmor itu,” jelasnya.
Meski begitu, AKP Maryatun juga menyayangkan sebagian sikap masyarakat yang justru skeptis terhadap kepolisian. Terbukti setiap kasus curanmor jarang yang langsung melapor, namun justru memberikan tebusan kepada oknum jaringan curanmor.
“Ini yang harus disadari oleh masyarakat bahwa penegakan hukum harus dikedepankan dalam menyelesaikan permasalahan,” tegasnya. (reiza/htn)