PortalMadura.Com, Sumenep – Dampak kekeringan di musim kemarau tahun 2020 ini diprediksi akan menurun dibanding tahun 2019.
Jika tahun 2019 terjadi di 40 desa tersebar di 12 kecamatan, tapi untuk tahun ini diprediksi hanya terjadi di 38 desa tersebar di 10 desa.
“Hasil analisa kami, dampak kekeringan tahun ini lebih rendah dibanding tahun lalu,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Abd. Rahman Riadi, Selasa (30/06/2020).
Ia menyampaikan, sejumlah kecamatan yang berpotensi akan terjadi kekeringan itu di antaranya Kecamatan Pasongsongan, Batuputih, Dasuk, Bluto, Batang-batang dan Talango.
“Penurunan penyebaran dampak kekeringan ini karena ada program pemerintah seperti pengeboran di sejumlah desa. Baik itu program dari desa maupun Pemda,” ujarnya.
Baca Juga :Masuk Musim Kemarau, BPBD Sumenep Petakan Daerah Rawan Kekeringan
Ia berharap tidak akan terjadi peluasan dampak kekeringan. Namun, pihaknya mengaku telah siap menyalurkan air bersih bagi daerah yang membutuhkan. Hingga saat ini belum ada usulan kebutuhan air dari masyarakat.
“Pada prinsipnya kami siap memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat,” tukasnya.(*)