PortalMadura.Com, Jakarta – Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko menyebut adanya peran kelompok di luar teroris dan kelompok politik yang memperkeruh suasana.
Kelompok ini mendompleng peristiwa politik pengumuman hasil Pemilihan Umum 2019, pada Selasa (21/5/2019) dini hari.
Menurut Moeldoko, kelompok ini tak ingin melihat Indonesia damai. Mereka mencoba memanfaatkan momen politik saat ini untuk memasukkan agendanya.
“Mereka bertindak sistematis membuat suasana menjadi keruh,” katanya kepada media di Kantor Staf Presiden, Bina Graha, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Saat ini, Kepolisian sudah menangkap tiga orang yang disinyalir anggota kelompok perusuh ini.
Mereka ditangkap karena aktivitasnya dalam jual beli senjata. Ketiganya bernama Azyumardi (pencari senjata), Kurniawan (penjual senjata), Ridwansah (eksekutor).
“Mereka berencana menyerang pejabat yang sudah didaftar,” kata Moeldoko. Saat ini mereka mulai menyasar asrama Brimob juga anggota Kepolisian.
Menyinggung kondisi terkini, Moeldoko menyebut eskalasi di lapangan memang meningkat. Sementara proses politik sudah selesai dengan komitmen pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 yang menempuh jalur hukum ke Mahkamah Konstitusi.
“Ini sudah clear,” kata mantan Panglima TNI periode 2013 – 2015.
Untuk mengantisipasi, hari ini aparat keamanan akan ditambah. TNI juga akan ditugaskan membantu di lapangan.
Moeldoko berharap masyarakat tetap tenang dan tidak ikut terpancing. “Hindari kerumunan,” pesannya.(*)