PortalMadura.Com, Pamekasan – Aksi demonstrasi puluhan mahasiswa gabungan dari Komite Aksi Pemuda Anti Korupsi (Kapak) dan Satuan Aksi Mahasiswa Revolusi (Samar) ke Kantor Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur berlangsung ricuh, Selasa (1/12/2015).
Kericuhan tersebut lantaran mahasiswa tidak ditemui Bupati Pamekasan, Achmad Syafii. Hanya saja, mereka ditemui oleh Sekretaris Daerah (Sekda), Alwi Beiq. Situasi tersebut yang membuat emosi massa tak terkontrol.
Apalagi, sekda yang memberikan keterangan terpancing emosinya dengan meninggalkan massa setelah salah satu peserta aksi nyeletuk keterangan Sekda.
“Bupati seharusnya mendengarkan aspirasi masyarakat, tidak meninggalkan begitu saja ketika ada masyarakatnya yang ingin menyampaikan aspirasi. Apalagi, surat kami yang masuk sudah tiga hari yang lalu,” kata Hakim salah satu orator aksi.
Aksi demonstrasi yang mengkritisi program bupati ngajak bangun desa (Bunga Bangsa) itu berujung baku hantam antara aparat kepolisian dengan mahasiswa. Beruntung, kericuhan itu bisa dikendalikan, meski akhirnya massa pulang tanpa pengawalan.(Marzukiy/choir)