PortalMadura.Com, Bangkalan – Data Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID) BPJS Kesehatan di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, menuai polemik antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat.
Penyebutan data PBID oleh Dinas Kesehatan Bangkalan yang masuk kategori fiktif hingga mencapai 11 ribu lebih dibantah pihak Dinas Sosial (Dinsos).
“Jika Dinkes itu mengatakan ada data fiktif berarti tidak benar dan mengada-ngada,” ujar Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Bangkalan, Setijabudi, Rabu (15/1/2020).
Baca Juga : Belasan Ribu Penerima Bantuan Iuran Daerah Fiktif
Data yang diambil pihaknya bersumber dari Kementerian Sosial. “Jadi tidak mungkin kalau data yang ada di daerah itu fiktif,” tegasnya.
Menurut dia, data yang sudah masuk berdasarkan data orang miskin yang sudah terdaftar Dinkes serta sudah melalu proses validasi oleh tim yang ada di Dinsos.
“Contohnya, ada orang miskin sakit, datang ke Dinkes dan itu didata. Saya sudah sembuh mau pulang itu didata lagi. Jadi seperti itu,” katanya.
Pria yang menjabat sebagai PJ Sekda ini menyampaikan, saat ini pemerintah pusat sedang melakukan validasi untuk memperbaiki semua data orang miskin yang ada di setiap daerah.
“Kalau ada perbaikan iya memang bener ada perbaikan. Pemerintah pusat menyebutkan kalau 70 persen data orang miskin sudah beres dan 30 persen masih dilakukan validasi dan perbaikan,” tandasnya.(*)