DLH Bangkalan Siapkan Lima Lokasi Alternatif TPA Permanen

Avatar of PortalMadura.com
DLH Bangkalan Siapkan Lima Lokasi Alternatif TPA Permanen
dok. TPA Desa Buluh (Foto. Ubay NA @portalmadura.com)

PortalMadura.Com, Bangkalan – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, tengah menyiapkan setidaknya lima alternatif lokasi untuk dijadikan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) permanen.

“Alternatifnya untuk dijadikan TPA permanen itu di Labang (dua lokasi), di Socah (satu lokasi), di Galis (satu lokasi) dan di Klampis (satu lokasi),” kata Plt Kabid Pengelolaan Sampah, , Eko Marianto, Rabu (13/5/2020).

Permasalahan pengelolaan sampah di Kabupaten Bangkalan menjadi polemik serius lantaran TPA semula di Desa Buluh, Kecamatan Socah ditutup paksa oleh warga setempat sekitar dua bulan lalu akibat pemerintah yang terkesan abai dengan keberadaan dan pengelolaan TPA Buluh.

Hingga akhirnya pemerintah menemukan lokasi untuk TPA sementara, yakni di Desa Bunajih, Kecamatan Labang. Namun, kontrak sewa mesin untuk pengelolaan sampah di Desa Bunajih dari Go Green Bangkalan telah berakhir dan belum ada kejelasan.

Go Green Bangkalan sebelumnya telah melakukan audiensi dengan Komisi C DPRD Bangkalan pada Selasa (12/5/2020) terkait hal itu. Ketua Go Green Bangkalan, Antonio, menyayangkan ketidakjelasan statusnya karena kontrak sewa telah usai dan mesin masih tidak boleh ditarik, namun tidak dirawat.

“Mesinnya dibiarkan begitu saja, DLH (Dinas Lingkungan Hidup) tidak memfasilitasi listrik dan airnya. Dan kontraknya juga sudah selesai,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris DLH Bangkalan, Joni Artiono, menolak tuduhan Go Green Bangkalan, bahwa DLH disebut lalai dan abai terhadap kontrak yang berlaku.

“Kontraknya satu bulan, dan setelah kami evaluasi di TPA sementara (Desa Bunajih) itu banyak kendala, mesin tidak bisa dioperasikan secara optimal fungsinya,” kata Joni, Rabu (13/5/2020).

Baca Juga: Empat Pasien Covid-19 Dinyatakan Sembuh di Bangkalan

Ia mengatakan, kendala terkait dengan listrik dan air menjadi salah satu penghambat tidak optimalnya fungsi mesin. “Kendala di listrik dan air, nah mesinnya sekarang dipakai di TPS 3R di Kemayoran,” kilah Joni.

Sebelumnya, puluhan warga Desa Bunajih pada sekitar Maret lalu juga telah melakukan audiensi dengan Komisi C DPRD Bangkalan, terkait kejelasan status dan pengelolaan sampah di TPA Bunajih.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.