PortalMadura.Com – Petir yaitu gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan. Beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar yang disebut guruh. Hal itu merupakan salah satu bentuk kekuasaan Allah SWT yang tidak akan menimbulkan mudarat jika disikapi dengan baik.
Kebiasaan ketika mendengar suara petir yang menakutkan akan langsung menutup telinga. Padahal sebagai umat Islam lebih dianjurkan untuk membaca doa ini saat mendengar suara petir: Allahumma la taqtulna bi ghadhobika wala tuhlikna bi a’zabika wa a’fina qobla zalika
Artinya: “Ya Allah, jangan bunuh kami dengan murkaMu, dan jangan binasakan kami dengan azab-Mu, dan maafkanlah kami sebelum itu.”
Kemudian datanganya petir juga dijelaskan dalam surat Ar Ras ayat 12, sehingga sebagian orang takut karena adanya petir. Yaitu: Huwallażī yurīkumul-barqa khaufaw wa ṭama’aw wa yunsyi`us-saḥābaṡ-ṡiqāl
Artinya: “Dialah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung.”
Baca Juga: Petir Adalah Malaikat Allah, Benarkah?
Lalu bagaimana dengan doa ketika hujan datang? Sebagaimana dilansir PortalMadura.Com, Kamis (2/1/2020) dari laman okezone.com yang dikutip dari laman Nahdatul Ulama (NU Online). Salah satu doa yang bisa dipanjatkan agar hujan tidak menimbulkan bencana seperti banjir yaitu:
Allāhumma hawālainā wa lā ‘alainā. Allāhumma ‘alal ākāmi wal jibāli, waz zhirābi, wa buthūnil awdiyati, wa manābitis syajari. Artinya: Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami (memberkahi), bukan di atas kami (memudharatkan). Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuh pohon.” Wallahu A’lam.
**) Ikuti berita terbaru PortalMadura.com di WhatsApp, Telegram Google News klik Link Ini dan jangan lupa Follow