Dua Pekan Kebijakan Belajar dari Rumah, Akademisi UTM: Pembelajaran Daring Satu-satunya Pilihan

Avatar of PortalMadura.com
Dua Pekan Kebijakan Belajar dari Rumah, Akademisi UTM: Pembelajaran Daring Satu-satunya Pilihan
Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Trunojoyo Madura (FIP UTM), Albitar Septian Syarifudin, (Foto: Ubay NA @portalmadura.com)

PortalMadura.Com, – Sejak wabah Corona () merebak di Indonesia, pemerintah menerapkan kebijakan untuk melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dari rumah.

Sekitar dua pekan penerapan KBM jarak jauh tersebut, Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Trunojoyo Madura (FIP UTM), Albitar Septian Syarifudin, menyampaikan, pembelajaran dari rumah atau jarak jauh, tanpa bertatap muka seharusnya bukanlah menjadi sebuah istilah yang baru dalam dunia pendidikan.

“Selama ini pembelajaran seperti itu dipandang remeh karena tidak ada situasi dan kondisi yang mendukung, padahal kalau ada situasi bencana seperti ini menjadi satu-satunya pilihan,” ujarnya, Senin (30/3/2020).

Penerapan selama dua pekan terakhir, menurut Albitar terdapat sisi positif dan negatifnya.

“Ini berpotensi berdampak positif, kenapa saya katakan potensi karena masih banyak kendala, seperti sarana prasarana yang kurang memadai dan kemampuan mengelola pembelajaran daring yang masih belum berorientasi kompetensi pembelajaran,” terang pria asal Jombang tersebut.

Terkait kesiapan terhadap penerapan kebijakan tersebut, ia menjelaskan bahwa hal tersebut bergantung kepada personalnya, karena memang belum ada sistem baku untuk pembelajaran daring.

“Kalau ini personal mas, menurut saya kesiapannya bergantung pada individu pendidik terkait pernah atau tidak melakukan pembelajaran daring,” katanya.

Baca Juga: Cegah Covid-19, Ketua DPRD Bangkalan Harapkan Edukasi Massif di Masyarakat

Terakhir, ia berbicara terkait bagaimana dunia pendidikan ke depan ketika disandingkan dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, di mana salah satunya menuntut tenaga pendidik untuk mencari alternatif pembelajaran berbasiskan teknologi.

“Sangat berpotensi seperti itu, seperti daring saat ini misalnya, hanya saja dalam perencanaan dokumen pembelajaran guru harus ekstra berinovasi, karena media yang digunakan adalah hal yang baru sehingga perlu dipersiapkan dan didukung oleh semua pihak,” pungkasnya.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.