Dugaan Penggelapan ADD Pamekasan, Sekdes Artodung dan Pihak Bank Saling Tuding

Avatar of PortalMadura.com
Dana Desa
Ilustrasi

PortalMadura.Com, Buntut dugaan penggelapan anggaran Dana Desa (ADD) yang disebut-sebut ada keterlibatan pihak oknum pegawai bank yang berkantor di Keppo Pamekasan membuat Sekretaris Desa Artodung, Kecamatan Galis, Junaidi, ikut angkat bicara.

Junaidi menjelaskan, saat ini pihak bank jatim sudah mengembalikan kepada pihak desa sebesar Rp 39 juta. Namun saat ia melakukan kroscek, uang tersebut justru bertambah menjadi Rp 48 juta.

“Jadi lebih Rp 9 juta, dan kata pihak bank suruh transfer balik. Saya juga gak ngerti alasan bank kenapa tapi ada buktinya,” paparnya, Selasa (6/8/2019).

Junaidi menegaskan jika uang yang terpotong bukan Rp 50 juta melainkan Rp 39 juta. Sehingga ia kemudian melayangkan laporan.

“Pihak bank mengakui kepada kami, karena kami sudah melayangkan laporan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bank Jatim Pamekasan, Arif Firdaus, menampik adanya laporan dari pihak Desa Artodung.

Bahkan, saat ditanya soal terkait laporan dari pihak desa, Arif menyatakan jika pihak desa belum melayangkan laporan apapun terkait adanya pengembalian sejumlah uang dari pihak bank.

“Mana ini gak ada laporan, jadi apa yang perlu dikembalikan,” tegas Arif singkat.

Baca Juga: Warga Banyuajuh Bangkalan Diamankan Polisi

Sebelumnya, salah satu aparatur Desa Artodung, TF menyatakan jika ADD di Desanya diduga digelapkan oleh oknum pegawai bank yang berkantor cabang di Keppo.

Hal tersebut terkuak setelah pihak desa melakukan kroscek ke buku rekening serta pihak desa yang merasa tidak menerima ADD tersebut.

“Bahkan ada tanda tangan pihak desa yang dipalsukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, sedang uang itu tidak kami terima,” ujar TF.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.