PortalMadura.Com, Pamekasan – Sebagai bentuk kepedulain terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Siti Zainab (44) Warga Desa Martajasah Kecamatan Kota Bangkalan yang divonis hukuman mati oleh pengadilan di Arab Saudi, sejumlah aktivis di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menggalang dana yang diberi nama ‘koin untuk Zainab', Jumat (28/3/2014).
Aksi sosial itu digelar di depan pendopo Bupati Pamekasan, Jl Kabupaten, mereka meminta bantuan pada pengguna jalan yang melintas di jalan Kabupaten. Selain di jalan, para aktifis juga menyisir sejumlah staf dan anggota DPRD Pamekasan di ruangannya dan meminta sumbangan kepada mereka.
Kordintor aksi koin untuk TKI Zainab, Faridi mengatakan, pihaknya melakukan penggalangan dana sebagai bentuk kritik terhadap Pemkab Bangkalan yang dinilai tidak serius dalam upaya membebaskan Zainab. Ia menilai Pemerintah Indonesia saat ini sibuk memikirkan partai politiknya menjelang Pemilu, sehingga persoalan TKI diabaikan.
“Semuanya sibuk mengurusi politik, sementara kepentingan ratusan nyawa para TKI yang banyak terancam akan dipancung terabaikan, sehingga ini bentuk kepedulian kami masyarakat bawah yang tidak pernah berpikir mendapatkan kursi tapi untuk kedamain kita bersama,” katanya.
Seperti diberitakan, Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kementrian Luar Negeri Kamis (27/3) kemarin memberangkatkan Syaifudin anak pertama Siti Zainab, dan bibinya Halimah (52) ke Arab Saudi untuk menemui Siti Zainab di penjara Madinah.
Zainab di vonis hukuman mati oleh Mahkamah Ammah karena Walid Abdullah bin Al-Ahmadi putra bungsu dari almarhumah Nurah binti Abdullah tidak memaafkan Siti Zainab, kecuali memberi uang tebusan Rp 90 miliyar apabila Siti Zainab ingin bebas. (reiza/htn)