PortalMadura.Com, Pamekasan – DPC Partai Gerindra Pamekasan, Madura, Jawa Timur memberikan sinyal keluar dari koalisi Achmad Syafii dan Kholil Asy'ari (ASRI), karena beberapa kebijakan yang ditelurkan dianggap tidak berpihak kepada masyarakat.
Ketua DPC Gerindra Pamekasan, Agus Sujarwadi mengatakan, tidak digelarnya proyek selama dua tahun terakhir merupakan preseden buruk bagi kepemimpinan ASRI. Sebab, mandeknya pembangunan itu akan berdampak besar terhadap perekonomian masyarakat.
“Selama dua tahun kepemimpinan pak Syafii ini ada apa, saya katakan tidak ada perkembangan sama sekali. Makanya dengan kondisi ini, saya sebagai ketua partai Gerindra akan keluar dari koalisi karena ini sudah tidak berpihak kepada masyarakat,” ancamnya, Jumat (19/6/2015).
Menurutnya, ASRI sebagai pemangku kebijakan penuh tidak memiliki niat untuk mengembangkan Pamekasan. Beberapa persoalan yang terjadi di masyarakat tidak direspon dengan baik, hanya mementingkan kegiatan yang sifatnya seremonial. Seperti program Bupati Ngajak Bangun Desa (Bungan Bangsa) yang justru menghamburkan uang rakyat.
“Saya sebagai ketua partai, mau ketemu dengan bupati untuk menyampaikan segala persoalan terkait Pamekasan dan kepentingan partai kami tidak bisa ditemui. Bahkan kesannya menghindar, ini ada apa?,” tanya dia.
Janji bupati untuk berembuk kepada partai koalisi atas segala kebijakan yang akan ditelurkan tidak pernah dilaksanakan.” Dengan kondisi itu, buat apa kita berada di koalisi kalau tidak ada manfaatnya,” pungkasnya. (Marzukiy/choir)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
