Hari Jadi Sumenep Dinilai Hanya ‘Asupan’ Birokrat dan Seremonial

Avatar of PortalMadura.com
Hari Jadi Sumenep Dinilai Hanya 'Asupan' Birokrat dan Seremonial
dok. Salah satu sudut Taman Bunga Sumenep (Istimewa)

PortalMadura.Com, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, diperingati setiap tanggal 31 Oktober. Pada tahun 2022 ini, sudah memasuki usianya yang ke-753. Kabarnya, sejumlah event pun digelar.

Setiap peringatan Hari Jadi Sumenep, justru dinilai hanya sebagai ‘asupan' birokrat dan warga tertentu serta lebih bersifat seremonial belaka. Hal ini diungkapkan salah seorang budayawan Sumenep Syaf Anton Wr.

“Setiap peristiwa Hari Jadi (Harjad) Sumenep lebih dominan peristiwa seremonial yang dilakukan dan diikuti kalangan borokrasi dan masyarakat tertentu,” katanya pada PortalMadura.Com, Rabu (5/10/2022) malam.

Pihaknya memahami bahwa Sumenep itu milik bersama, pemerintah dan masyarakat. Seyogyanya, kata dia, keterlibatan masyarakat, baik sebagai pelaku maupun penikmat menjadi tumpu peristiwa sejarah Sumenep.

“Akibatnya momentum ini tampak ada batas antara pemerintah dan masyarakat,” tegasnya.

Menurut dia, masyarakat seharusnya diberi peran. Dengan biaya sekian miliar cuma dinikmati masyarakat tertentu. “Itu pun wilayah perkotaan. Sementara masyarakat pelosok kecamatan, peristiwa semacam ini tak lebih dari mimpi kosong,” ungkapnya.

Baca Juga : Peringatan Hari Jadi Sumenep Dinilai Tak Mampu Tekan Kemiskinan

“Jadi ketika wilayahnya diperingati hari jadinya, mereka tidak tahu apa yang terjadi dalam peristiwa Hari Jadi ini. Maka, seyogyanya, pemerintah juga memerhatikan masyarakat pelosok untuk bersama-sama menikmati perayaan ini,” sambungnya.

Pihaknya menawarkan solusi, bahwa pemerintah seharusnya lebih terbuka dan membuka ruang lebar, siapa saja untuk terlibat dalam pemikiran dan konsep. Tampaknya, kata dia, sebagaimana diramaikan dan dipertanyakan sejumlah pihak, dinas terkait cenderung egois dan apologis dalam membangun konsep Hari Jadi (Harjad).

“Ini sangat tidak bagus, dan seharusnya dibangun jalinan komunikasi antara pemerintah dengan representasi masyarakat. Jadi, dalam implementasinya menjadi harapan dan keinginan masyarakat, bukan keinginan sepihak pemerintah,” tandasnya.

Ia pun berharap pada Hari Jadi Sumenep ke-753 tahun 2022 ini menjadi momentum untuk lebih memahami nilai budaya dan kesejarahan Sumenep.

“Harjad bukan sekedar kegiatan seremonial yang salama ini menjadi peristiwa sesaat, namun yang dibutuhkan kedepan, adalah sifat dan sikap Arya Wiraraja yang tangguh dan pemberani  dapat diteladani oleh penguasa Sumenep,” pungkasnya.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.