Hukum Makan Sebelum Salat Idul Fitri, Bolehkah?

Avatar of PortalMadura.com
Hukum Makan Sebelum Salat Idul Fitri, Bolehkah?
Ilustrasi (DetikNews.com)

PortalMadura.Com merupakan kemenangan umat Muslim setelah sebulan penuh melakukan ibadah puasa. Salat Idul Fitri di Masjid juga sekaligus dapat menjalin silaturahmi dengan kerabat dan para tetangga. Namun, di tengah pandemi ini sebaiknya Anda mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Dibeberapa derah memiliki kebiasaan setelah salat Idul Fitri yaitu melakukan makan bersama dengan para tetangga, Namun bagaimana jika makan sebelum melakukan salat Idul Fitri, Bolehkah?

Anda akan menemukan jawabannya di sini, dilansir dari laman Tirto.id berikut penjelasan mengenai makan sebelum melakukan salat Idul Fitri.
Sabtu, (23/5/2020)

Bagi Anda yang makan sebelum salat Idul Fitri dan Anda tidak tahu hukumnya makan sebelum melaksanakan Salat Idul Fitri boleh atau tidak, Anda tidak perlu khawatir berikut penjelasannya:

Hukum makan sebelum melaksanakan salat Id adalah sunnah, artinya hal tersebut dianjurkan sesuai dengan yang pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad. Diriwayatkan, Rasulullah makan terlebih dahulu saat akan menuju tempat salat. Sepanjang bulan Ramadan, selama 29 atau 30 hari, umat Islam yang mukallaf menunaikan ibadah puasa, menahan rasa lapar dan haus sejak terbit fajar (waktu subuh) hingga terbenam matahari (waktu magrib).

Sebagai tanda selesainya ibadah itu, umat Islam kemudian pada 1 Syawal mengerjakan salat Id. Dalam masyarakat, terdapat tradisi untuk makan terlebih dahulu sebelum berangkat mengerjakan salat Id. Terkait hal ini terdapat hadis yang diriwayatkan dari jalur Anas bin Malik, ia berkata:

“Pada hari raya Idul Fitri Nabi saw. tidak keluar (salat) hingga makan beberapa butir kurma” (H.R Ibnu Majah 1744) Dalam riwayat lain disebutkan, “Pada hari Idul Fitri Rasulullah saw. tidak keluar untuk salat hingga beliau makan terlebih dahulu. Sementara pada hari raya kurban (Nahr) beliau tidak makan hingga kembali (dari salat)” (H.R. Ibnu Majah 1746).

Riwayat lain menyebut, “Adalah Rasulullah tidak pergi untuk melakukan salat Idul Fitri sampai beliau memakan tujuh buah kurma,”. Al-Munawi dalam Faidlul Qadîr menyebutkan, Nabi menyantap kurma sebelum salat Id sebagai tanda dihapusnya keharaman berbuka sebelum ada salat Id. Pasalnya, pada awal Islam, sempat ada larangan untuk berbuka sebelum salat Id.

Buah kurma dipilih sebagai santapan menjelang salat Id oleh Nabi, karena rasa manisnya dapat “membuat pandangan lebih kuat” setelah sebulan penuh menjalankan puasa. Meskipun demikian, jika tidak ada kurma, dapat menggantinya dengan makanan manis lain. Sedangkan mengenai 7 buah kurma yang dimakan, Rasulullah dalam berbagai urusan sangat menyukai terhadap bilangan ganjil. Maka, yang bisa dijadikan kesunahan dalam hal ini adalah bilangan ganjilnya, bukan jumlah 7 buah kurma.

Imam As-Syafi'i dalam Al-Umm menuliskan, “Kami memerintahkan setiap orang yang ingin salat Id untuk makan sebelum berangkat ke masjid. Bila dia belum makan, kami meminta mereka makan pada saat dalam perjalanan ke masjid ataupun ketika sampai di masjid jika memungkinkan. Tidak ada dosa bagi orang yang tidak , tetapi dimakruhkan meninggalkannya”.

Jadi bagi Anda yang makan terlebih dahulu sebelum melakukan salat Id, ini merupakan suatu ibadah untuk Anda. Jadi mulai saat ini Anda bisa makan sebelum salat Id dengan memakan kurma seperti yang Nabi Muhammad lakukan.

Wallahu a'lam “Dan Allah lebih tahu /Maha Mengetahui”

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.