Indonesia Genjot Ekspor Jembatan Girder Baja

Avatar of PortalMadura.com
Indonesia genjot ekspor jembatan girder baja
ILUSTRASI. Foto udara proyek pembangunan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di jalan Kalimalang, Jakarta, Indonesia, pada 21 Februari 2018. ( Eko Siswono Toyudho - Anadolu Agency )

PortalMadura.Com, – Indonesia akan mendorong peningkatan industri jasa konstruksi melalui produk jembatan girder baja produksi PT Wika Industri dan Konstruksi (Wikon), anak usaha dari PT Wijaya Karya.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pengembangan ekspor ini bekerja sama dengan perusahaan Perancis yakni PT Matiere Bridge Building Indonesia.

“Alhamdulillah hari ini kita bisa berkumpul sebagai tanda dimulainya produksi perdana yang akan diekspor ke Filipina,” ujar Menteri Basuki dalam keterangan resmi, Kamis.

Produksi perdana ekspor jembatan girder baja tersebut ditandai dengan penandatanganan kontrak antara Deputy Director of Matiere Headquarter of South East Asia Matiere Paul Antoine Nicolaudie dengan Dirut Wikon Koko Cahyo Kuncoro yang berlangsung di Pabrik Wikon, Balaraja, Tangerang, kemarin.

Menteri Basuki menambahkan produksi jembatan girder baja 90 persen menggunakan material lokal dan 10 persen sisanya masih impor terutama komponen dengan hak paten yang dimiliki oleh Matiere.

Dia menjelaskan girder baja yang diproduksi PT Wikon menggunakan teknologi milik Matiere dengan nama Unibridge.

“Matiere memiliki mesin yang mampu memproduksi girder dengan struktur sambungan menggunakan pin,” jelas Menteri Basuki. dilaporkan Anadolu Agency, Kamis (25/4/2019).

Menteri Basuki menjelaskan kelebihan girder baja Unibridge adalah bisa dipasang lebih cepat dibandingkan dengan instalasi jembatan yang biasanya mengunakan sambungan las maupun baut konvensional.

“Berkat teknologi ini, Unibridge bisa mengatasi kendala kepadatan lalu lintas dalam pembangunan jembatan di perkotaan maupun keterbatasan alat berat di perdesaan,” tambah dia.

Menurut Menteri Basuki, kehadiran teknologi Unibridge ini dibutuhkan juga untuk proyek-proyek dalam negeri karena pembangunan infrastruktur salah satunya konektivitas menjadi prioritas Pemerintah bersamaan dengan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Kehadiran teknologi Unibridge sejalan dengan kebijakan pembangunan infrastruktur yang lebih cepat, lebih efisien, lebih murah dan berkualitas,” imbuh dia.

Menteri Basuki menjelaskan teknologi ini telah digunakan untuk pembangunan Flyover Lamong di Jawa Timur.

Dia menambahkan jembatan girder baja yang diproduksi PT Wikon dan Matiere memiliki potensi besar untuk di ekspor ke berbagai negara di ASEAN dan negara lainnya.

“Keunggulan girder baja memiliki kecepatan pemasangan dan kemudahan pengiriman karena bobot yang ringan,” imbuh dia.

Direktur Utama PT Wikon Koko Cahyo Kuncoro mengatakan pada tahap awal pihaknya akan memproduksi sebanyak 400 box girder dengan nilai Rp12 miliar yang akan digunakan pada pembangunan jembatan pada proyek jalan tol di Manila sepanjang 20 Km.

Koko mengatakan pengiriman ekspor perdana rencananya akan dilaksanakan pada 12 Mei 2019 dan akan diselesaikan pada Juli 2019.

“Sebelumnya mereka produksi di Perancis dan Belgia kemudian diangkut ke Filipina, sekarang produksi di sini,” kata Koko.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.