PortalMadura.Com, Jakarta – Indonesia mengaku masih ingin menggunakan cara persuasif untuk menyadarkan kelompok bersenjata di Papua bergabung dengan Indonesia.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengaku inginkan menyelesaikan permasalahan kelompok bersenjata ini dengan cara yang baik.
Namun, jika kelompok tersebut mengganggu kepentingan Nasional dan mengorbankan Masyarakat maka TNI dan Polri bisa menghabisi dan menghajar sesuai dengan hukum dan perundangan yang ada.
“Kelompok bersenjata ini yang kemudian melakukan pembunuhan yang brutal yang biadab ya kita selesaikan. Ada hukum di situ,” ujar Wiranto di Jakarta pada Kamis.
Sebelumnya, kelompok bersenjata melakukan penyerangan terhadap pekerja proyek Trans Papua pada 2 Desember 2018 lalu.
Mereka mengklaim serangan dilakukan karena para pekerja tersebut merupakan TNI yang menyamar. dilaporkan Anadolu Agency, Kamis (13/12/2018).
Akibat penyerangan itu ada sekitar 17 pekerja yang tewas sementara 4 orang hingga kini masih menghilang.
Pasukan TNI dan Polri pun masih melakukan pengejaran terhadap kelompok bersenjata tersebut. (AA)