Indonesia Tunda Distribusi Vaksin AstraZeneca di Dalam Negeri

Avatar of PortalMadura.com
Indonesia-Tunda-Distribusi-Vaksin-AstraZeneca-di-Dalam-Negeri
Ilustrasi (pixabay.com)

PortalMadura.Com – Kementerian Kesehatan menunda distribusi -Oxford di Indonesia, setelah sejumlah negara menangguhkan penggunaan vaksin tersebut akibat adanya laporan peningkatan risiko pengentalan darah.

Pelaksana Tugas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, penundaan tersebut berdasar pada rekomendasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI).

“Dua hari lalu BPOM dan ITAGI mengadakan rapat, hasil rapat itu menyarankan untuk kita menunda dulu distribusinya sambil menunggu kajian dan data-data terkait,” kata Maxi melalui siaran virtual, Senin (15/3/2021).

Maxi menuturkan keputusan lebih lanjut terkait penggunaan vaksin AstraZeneca ini akan menunggu hasil kajian tersebut.

Indonesia sejauh ini telah menerima 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca yang didapatkan secara gratis dari skema kerja sama multilateral, Covax Facility, pada Senin lalu.

Vaksin AstraZeneca yang telah tiba di Indonesia diproduksi oleh SK Bioscience Co. Ltd., Korea Selatan, dan telah masuk dalam daftar yang disetujui oleh WHO Emergency Use Listing.

Selain melalui skema multilateral, Indonesia juga telah menyepakati pembelian 50 juta dosis vaksin AstraZeneca melalui perjanjian bilateral.

BPOM telah menerbitkan izin penggunaan masa darurat (emergency use authority/EUA) untuk vaksin AstraZeneca pada Selasa lalu.

Sejumlah negara yang telah menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca yakni Norwegia, Denmark, Irlandia, dan Belanda, setelah kematian sejumlah orang akibat pembekuan darah.

Namun, belum ada bukti sahih bahwa kematian dipicu oleh vaksin tersebut.

Pada Jumat lalu, WHO meminta agar negara-negara tidak menghentikan penggunaan vaksin ini karena belum ada bukti bahwa AstraZeneca menyebabkan pengentalan darah.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.