Ingin Selamat Saat Lewati Jembatan Shiratal Mustaqim? Baca Doa Ini

Avatar of PortalMadura.com
Ingin Selamat Saat Lewati Jembatan Shiratal Mustaqim Baca Doa Ini
Ilustrasi (dalamislam.com)

PortalMadura.Com – Pada hakikatnya kehidupan di dunia ini hanyalah sementara saja, sedangkan hidup yang kekal akan terjadi nanti di akhirat, tepatnya setelah hari kiamat tiba. Pada saat itu ada fase di mana manusia harus melewati jembatan Shiratal Mustaqim.

Apa itu jembatan Shiratal Mustaqim?. Dalam keyakinan umat muslim jembatan ini terbentang panjang di atas neraka Jahannam di mana jalan akhir dari jembatan ini adalah surga. Pasalnya, titian ini sangat licin, mempunyai kait, cakar dan duri.

Di hadapan umat muslim akan dibentangkan shirath ini setelah mereka melewati masa di Padang Mahsyar. Sayangnya, tidak semua orang bisa dengan mudah melewati jalur tersebut. Sebagian bisa secepat kilat melewati titian itu, sedangkan sebagian lainnya justru sangat susah sehingga tergelincir ke bawah.

Semua itu tergantung dari amal baik dan buruk yang diperbuat selama hidup di dunia. Jadi, ada banyak faktor yang menentukan berhasil tidaknya seorang muslim melaluinya.

Intinya, yang menentukan kelancaran dan keselamatan perjalanan seseorang di atas Jembatan Sirath adalah amal dan rahmat Allah SWT. Lantas, adakah cara agar seseorang bisa begitu mudah melewati jalan Shiratal Mustaqim tersebut?.

Sebagian ulama mengajarkan doa harian yang dapat memuluskan perjalanan seseorang di jembatan sirath dengan selamat. “Barang siapa membaca doa ini tiap-tiap sehabis sembahyang fardhu, niscaya akan dimudahkan perjalanannya di atas shirath mustaqim,” (Lihat Perukunan Melayu, [Jakarta, Alaydrus: tanpa catatan tahun], halaman 76).

Berikut ini adalah doa harian untuk kelancaran perjalanan di atas sirath sebagaimana dilansir Okezone.com, yang dikutip dari akun Instagram resmi Nahdatul Ulama (NU Online).

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ إِلَهًا وَاحِدًا وَرَبًّا شَاهِدًا لَا مَعْبُوْدَ سِوَاهُ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُوْنَ

Asyhadu an lā ilāha illallāhu wahdahū lā syarīka lahū ilāhan wāhidan, wa rabban syāhidan, lā ma‘būda siwāhu, wa nahnu lahū muslimūn“.

Artinya, “Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah yang esa. Tiada sekutu bagi-Nya sebagai Tuhan yang esa dan Tuhan yang menyaksikan. Tiada zat yang (patut) disembah selain-Nya. Kami tunduk kepada-Nya,” (Lihat Perukunan Melayu, [Jakarta, Alaydrus: tanpa catatan tahun], halaman 76).

Baca Juga : Jangan Anggap Remeh, Ini Kitab yang Akan Diterima Manusia Saat Pengadilan Kiamat

Demikian doa untuk memperlancar perjalanan di atas Jembatan Shiratal Mustaqim, yang ditulis oleh Alhafiz K. Wallahu A’lam.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.