Ini 5 Adab Jenguk Orang Sakit Menurut Islam

Avatar of PortalMadura.com
Ini 5 Adab Jenguk Orang Sakit Menurut Islam
Ilustrasi (Bacaterus)

PortalMadura.Com – Manusia adalah makhluk sosial yang butuh orang lain untuk melakukan berbagai hal. Sahingga menjalin hubungan baik dengan kerabat dan lingkungan sekitar harus terus dilakukan.

Salah satu yaitu menunjukkan kepedulian pada sesama dengan menjenguk keluarga atau orang yang sakit. Manusia tentunya tidak selamanya dalam kondisi sehat, maka itu sebagai orang yang dilimpahkan nikmat sehat harus mampu membagikan energi positif kepada kerabat yang jatuh sakit.

Rasulullah bersabda: “Barang siapa mengunjungi orang yang sakit atau mengunjungi saudaranya karena Allah atau di jalan Allah, akan ada yang menyeru kepadanya: ‘Engkau telah berlaku mulia dan mulia pula langkahmu (dalam mengunjunginya), serta engkau akan menempati rumah di surga.” (HR At Tirmidzi)

Sebagaimana dilansir PortalMadura.Com dari laman okezone.com, berikut beberapa adab dalam menjenguk .

Jenguk Tanpa Memberatkan

Dalam menjenguk orang sakit tentunya tidak bisa sembarangan untuk langsung datang ke tempat yang dituju. Sangat dianjurkan memberi tahu niat baik untuk menjenguk orang yang sakit atau keluarga dari yang sakit agar dapat dipastikan waktu yang tepat untuk menjenguk, sehingga menimbulkan rasa yang nyaman untuk semua pihak.

Bawalah Buah Tangan

Saat menjenguk sangat dianjurkan membawa buah tangan atau oleh-oleh. Hal ini dikarenakan akan membahagiakan orang yang dijenguk serta menambah rasa cinta kepada sesama melalui pemberian hadiah tersebut.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasulullah bersabda: “Salinglah memberi hadiah, maka kalian akan saling mencintai.” (HR Bukhari)

Doakan Lekas Sembuh

Ketika sudah masuk rumah orang yang dijenguk, Rasulullah SAW senantiasa duduk di samping orang yang sakit, lalu beliau berdoa, yang artinya: “Ya Allah, Rabb pemeliharan manusia, hilangkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah, Engkau-lah Yang Maha Menyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan hanya kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan sedikit pun penyakit.” (HR Al Bukhari dan Muslim)

Tundukkan Pandangan

Ada kalanya penyakit yang menyerang seseorang menampakkan sesuatu hal yang tidak ingin diperlihatkan kepada orang lain karena menimbulkan rasa malu bagi penderitanya. Oleh karena itu, dianjurkan bagi orang yang menjenguk untuk menundukkan pandangan, jangan menunjukkan sikap seolah membuat perasaan orang yang dijenguk menjadi sungkan atau risih.

Selain itu, jagalah perkataan dengan sebaik-baiknya. Hindari terlalu banyak bertanya yang membuat merasa aib akan terbuka, merasa dipermalukan atau dipojokkan.

Menyemangati Lekas Sembuh

Selain membacakan doa, perlu juga menunjukkan kepedulian dengan memberikan semangat kepada orang yang sakit agar tidak merasa sedih dengan sakit yang dirasakan.

Sakit sebagai penggugur dosa turut disebutkan dalam firman Allah Subhanahu wa ta'ala pada Surah Az Zumar Ayat 10, yang artinya: “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS Az Zumar 10)

Selain itu, jangan lupa turut menyampaikan bahwa di balik sakit yang diidap akan ada pahala melimpah yang akan diberikan, bukan dari imbalan ibadah yang terbatas, namun melalui ujian sakit tersebut.

Sebagaimana Aisyah Radhiyallahu anha menyampaikan, Rasulullah bersabda: “Apabila seorang mukmin sakit, maka Allah akan membersihkan dia dari dosa-dosa sebagaimana pandai besi membersihkan besi dari karat-karat.” (HR Bukhari)

Jika ingin berpamitan pulang, maka pulanglah dengan rasa empati, penuh kesopanan dan ketulusan, hingga kedatangan ini membawa berkah bagi orang yang dijenguk.

Nyatanya menjenguk orang yang sakit tidak hanya memberikan manfaat dan keberkahan bagi orang yang dijenguk, namun juga kepada penjenguk. Pertama, yakni mensyukuri nikmat sehat. Manusia harus bersyukur diberikan nikmat sehat, nikmat yang besar yang hanya bisa diyakini dan dirasakan kalau nikmat itu hilang. Ketika melihat saudara yang sakit, tentu sadar dengan kondisi seperti itu ia akan kesulitan dalam beraktivitas dan beramal salih. Jadi, bersyukurlah akan nikmat sehat yang Allah SWT berikan.

Manfaat kedua adalah tekad menjaga kesehatan. Dengan melihat orang yang sakit, seseorang pun menjadi bertekad meminta kepada Allah SWT untuk terus memberikan kesehatan agar senantiasa membuat taat kepada-Nya.

Jika sudah diberikan kesehatan, jangan sampai lupa diri hingga tidak mengingat Allah Azza wa jalla. Jangan sampai nikmat sehat digunakan untuk berbuat maksiat yang nantinya mendatangkan murka Allah SWT dan mencabut segala kenikmatan yang ada pada diri sendiri.

Wallahu a'lam bishawab.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.