Ini Alasan Mengapa Tidak Diperbolehkan Puasa di Hari Jumat

Avatar of PortalMadura.Com
Ini Alasan Mengapa Tidak Diperbolehkan Puasa di Hari Jumat
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Tak terasa sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan. Biasanya di momen ini banyak dimanfaatkan bagi mereka yang memiliki hutang pada bulan Ramadhan sebelumnya untuk dituntaska atau di qadha.

Puasa tersebut boleh dilakukan pada hari apa saja selain hari tasyrik. Namun, ada pendapat yang menyebutkan bahwa puasa tidak boleh dilakukan pada hari Jumat, benarkah demikian? Yuk simak penjelasannya. Biasanya qadha dibayarkan pada bulan-bulan sebelum Ramadhan.

Puasa pada hari jumat memang tidak diperbolehkan jika hanya satu hari, yaitu jumat saja. Berikut dalil yang mendukung larangan tersebut.

1. Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, beliau mendengar Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian berpuasa pada hari Jumat, kecuali jika telah berpuasa sehari sebelumnya atau akan puasa sehari setelahnya.” (H.r. Bukhari dan Muslim)

2. Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, beliau mengatakan, “Rasulallah shallallahu alaihi wa sallam melarang menyendirikan hari Jumat untuk berpuasa.” (H.R. Ahmad; sanadnya dinilai sahih oleh Syu'aib Al-Arnauth)

3. Dari Junadah Al-Azdi, beliau mengatakan, “Saya menemui Nabi shallallahu alaihi wa sallam pada hari Jumat bersama tujuh orang dari suku Azd, dan saya adalah orang kedelapan. Saat itu, kami sedang berpuasa. Kemudian, Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengundang kami untuk makan di depannya. Kami pun mengatakan, ‘Saya sedang puasa.' Beliau bertanya, ‘Apakah kemarin kalian puasa?' Kami menjawab, ‘Tidak.' Beliau bertanya lagi, ‘Apakah besok kalian akan berpuasa?' Kami menjawab, ‘Tidak.' Kemudian beliau bersabda, ‘Berbukalah!' Lalu beliau berangkat salat Jumat. Ketika beliau di atas mimbar, beliau minta dibawakan air, kemudian beliau minum dan orang-orang melihatnya, untuk mengajari mereka bahwa beliau tidak berpuasa di hari Jumat.” (H.r. Ibnu Abi Syaibah; dinilai sahih oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar)

4. Dari Ummul Mukminin, Juwairiyah binti Al-Harits radhiallahu anha; Nabi shallallahu alaihi wa sallam menemuinya di hari Jumat, sementara dia sedang berpuasa. Beliau bertanya, “Apakah kemarin kamu puasa?” Dia menjawab, “Tidak.” Beliau bertanya lagi, “Apakah besok kamu mau puasa?” Beliau menjawab, “Tidak.” Beliau bersabda, “Berbukalah!” (H.r. Bukhari, Abu Daud, dan Ibnu Abi Syaibah)

5. Dari Laila, istri Basyir radhiallahu anhuma, beliau mengatakan, “Sesungguhnya, Basyir bertanya kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, ‘Bolehkah saya berpuasa di hari Jumat dan tidak berbicara dengan seorang pun di hari itu?' Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab, ‘Janganlah kamu berpuasa di hari Jumat, kecuali jika kamu berpuasa beberapa hari salah satunya adalah hari Jumat atau puasa sebulan. Adapun tentang dirimu yang tidak ingin berbicara dengan seorang pun maka sungguh engkau berbicara yang makruf dan mencegah kemungkaran itu lebih baik daripada engkau diam.” (H.r. Ahmad, Thabrani dalam Mu'jam Al-Kabir, dan Baihaqi; dinilai sahih oleh Al-Albani).

Dengan penjelasan di atas semoga kita semakin paham dan menambah keimanan kita kepada Allah SWT. Dan jangan lupa untuk menuntaskan hutang puasa yang belum selesai, karena itu wajib hukumnya. Semoga Bermanfaat. (islampos.com/Nanik)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.