Ini Teknik Pengereman di Jalanan Basah, Pengguna Jalan Wajib Tahu!

Avatar of PortalMadura.com
Ini-Teknik-Pengereman-di-Jalanan-Basah,-Pengguna-Jalan-Wajib-Tahu
Ilustrasi (Gridoto.com)

PortalMadura.Com – Musim hujan seperti sekarang ini menuntut pengguna motor harus ekstra hati-hati. Karena, kondisi jalan yang basah membuat seseorang mudah tergelincir dan kecelakaan pun bukan tidak mungkin akan terjadi.

Oleh karena itu, selalu mematuhi aturan dengan menyiapkan jas hujan yang berwarna cerah berikut model baju dan celananya. Selain itu, juga disarankan menggunakan helm yang berkaca bening untuk memudahkan penglihatan.

Tidak hanya soal itu saja, genangan air di jalanan itu memungkinkan pengguna untuk lebih menjaga pengereman agar kemudian tidak licin dan terjatuh. Lantas, bagaimana sebaiknya melakukan pegereman pada sepeda motor?.

Dilansir PortalMadura.Com, Kamis (3/2/2022) dari laman Liputan6.com, Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng, Alfian Dian Pradana, menjelaskan bahwa bikers harus paham tugas ban motor yaitu menopang bobot kendaraan, mencengkram dan berputar melintasi permukaan jalan, meredam benturan, dan menyalurkan tenaga mesin menjadi tenaga dorong untuk kendaraan.

Sedangkan ketika kondisi aspal basah, maka tugas ban akan bertambah yaitu menekan dan mengarahkan air ke luar dari jalur ban yang mengakibatkan butuh waktu tambahan untuk mengoptimalkan keluarnya air dari jalurnya.

Nah, waktu tambahan inilah yang harus bikers penuhi agar ban tidak kehilangan cengkraman dari aspal sehingga membuat ban tergelincir.

Kecepatan Rendah

Berkendara dengan kecepatan rendah sangat membantu ban memiliki waktu untuk mengusir air dari jalur ban. Hindarilah manuver yang tiba-tiba, pengereman untuk berhenti bisa dilakukan dengan menutup gas sempurna agar tenaga mesin hilang secara normal dan dilanjutkan pengereman kombinasi depan dan belakang bersamaan.

“Sedikit lebih kuat yang depan, lalu penyaluran tenaga ke tuas rem harus bertahap dan pastikan mengarahkan kendaraan berhenti di tempat yang aman,” imbuh Alfian.

Jika butuh menurunkan kecepatan tanpa berhenti total, maka cukup menggunakan rem belakang dengan tenaga untuk menekan atau menarik tuas dilakukan secara halus. Kondisi diatas harus memiliki ruang yang cukup sehingga lebih aman dengan selalu menjaga jarak dengan kendaraan di sekitarnya.

“Kedalaman alur ban akan membantu tugas ban mengalirkan air keluar dari jalurnya, pengecekan bisa secara langsung visual memanfaatkan TWI (Tread Wear Indicator) di ban,” pungkasnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.