Inilah 5 Cara Sukses Berbisnis Ala Rasulullah yang Patut Ditiru

Avatar of PortalMadura.com
Inilah-5-Cara-Sukses-Berbisnis-Ala-Rasulullah-yang-Patut-Ditiru
Ilustrasi (sahabatyatim.com)

PortalMadura.Com – Pada zaman dahulu, Rasulullah merupakan pebisnis yang sukses dalam memperoleh keuntungan. Tapi, hal yang patut ditiru, keuntungan yang didapat itu melalui cara yang benar, jujur dan jauh dari perbuatan dusta ataupun tidak menjatuhkan usaha orang lain.

Selain itu, Rasulullah tidak cuma mengutamakan keuntungan saja melainkan lebih dari itu yaitu lebih mementingkan persaudaraan dan pertemanan. Dari semua itu, sebagai umat Muslim yang bijak haruslah meneladani cara Rasulullah agar bisnis yang dijalankan bisa berkah.

Pada hakikatnya, dalam berbisnis, pengusaha memang butuh strategi untuk menguasai pangsa pasar dari kompetitornya. Hal ini diperlukan agar produknya bisa laku di pasaran dan usahanya pun bisa semakin berkembang dan menghasilkan banyak keuntungan.

Lantas kiat atau cara apa saja yang dilakukan Rasulullah dalam berbisnis hingga sukses?. Berikut penjelasannya sebagaiman dilansir PortalMadura.Com, Rabu (25/8/2021) dari laman Okezone.com:

Konsep Diferensiasi

Salah satu konsep dilakukan adalah dengan melakukan diferensiasi. Diferensiasi adalah sebuah strategi agar produk menjadi berbeda dengan produk atau perusahaan lain. Esensi dari diferensiasi adalah agar produk lebih dikenal menjadi sebuah identitas diri.

Dilansir dari buku “Strategi Andal dan Jitu Praktik Bisnis Nabi Muhammad” karya Thorik Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo disebutkan pangsa pasar adalah persentase dari keseluruhan pasar yang dikuasai oleh satu atau lebih produk atau jasa tertentu yang dikeluarkan sebuah perusahaan dalam kategori yang sama. Untuk menguasai pangsa pasar, perusahaan memiliki strategi yang berbeda-beda dan menjalankan taktik marketing.

Nah konsep diferensiasi juga diterapkan Nabi Muhammad dalam kegiatan berdagangnya. Dengan kondisi geografis Semenanjung Arabia yang gersang dan panas, masyarakat Arab akhirnya banyak yang mencari peruntungan dari berdagang.

Namun, sejak awal Nabi Muhammad telah menciptakan diferensiasi sehingga beliau dikenal bukan sebagai satu di antara banyak pengusaha, tapi sebagai satu-satunya pengusaha muda dengan hasil perdagangan yang luar biasa.

Teknik Silaturahmi

Nabi Muhammad melakukan pemasaran dengan teknik silaturahmi. Teknik pemasaran ini memiliki ikatan-ikatan yang intim dengan target market tertentu dengan tujuan menciptakan sebuah komunitas pelanggan dan mengetahui apa saja yang diinginkan konsumen.

Rasulullah sangat menganjurkan melakukan ikatan silaturahmi, tidak hanya dalam lingkup bisnis tapi juga dalam hubungan persaudaraan dan pertemanan.

Bermurah Hati, Tidak Menjatuhkan Harga Dagangan Orang Lain

Dalam berdagang, Rasulullah tidak hanya fokus di kota Mekkah saja, tapi melakukan ekspor sampai ke negeri Syam seperti Palestina, Syria, Libanon dan Yordania. Namun beliau sangat menganjurkan untuk selalu bermurah hati, menjauhi sumpah yang berlebihan untuk mempromosikan, tidak menyaingi harga jual orang lain (perang harga) dan tidak memotong jalur distribusi.

Beliau tidak hanya memikirkan bagaimana caranya menaikkan omzet perdagangan untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan.

Kejujuran

Kejujuran adalah kata kunci Rasulullah dalam menerapkan bisnis atau perniagaannya. Dengan menerapkan konsep kejujuran ini, kegiatan bisnis akan penuh dengan muatan etika dan moral yang berakar pada ajaran Alquran dan Sunah.

Dalam buku Strategi Andal dan Jitu Praktik Bisnis Nabi Muhammad karya Thorik Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo, disebutkan soul marketing diawali dengan sikap jujur dan harus selalu diutamakan, karena setiap perusahaan pasti menginginkan pelanggannya setia, sedangkan untuk bisa setia maka kepercayaan harus dibentuk dengan sikap jujur.

Jejak bisnis Rasulullah yang menekankan pada kejujuran memang bukan alat untuk menciptakan keuntungan yang cepat, karena jika pengusaha ingin cepat untung malah biasanya enggan untuk jujur dengan sungguh-sungguh. Hanya karena tergiur untuk mendapatkan keuntungan dengan cepat, pengusaha biasa menebar janji palsu dan omong kosong.

Sikap Ikhlas

Selama mengelola perusahaan atau bisnis, seorang pengusaha tentunya tidak bisa lepas sepenuhnya dari berbagai permasalahan, kegagalan, atau konflik. Tidak jarang pengusaha yang akhirnya berhenti di tengah jalan dan tidak melanjutkan lagi kegiatan bisnisnya karena merasa tidak mampu lagi. Itu sebabnya, penting bagi pengusaha untuk memiliki sikap ikhlas dan sabar dalam berbisnis.

Dengan sikap penyerahan diri pada Allah atau bersikap tawakal, seorang pengusaha tidak akan mengenal kata menyerah. Dia akan terus bergerak dan belajar dari kesalahan yang ia lakukan sebelumnya. Risiko dalam berusaha, risiko dalam berbisnis akan selalu ada. Itu adalah hal yang tidak dapat Anda hindarkan. Masalahnya adalah bagaimana Anda mengelola risiko yang akan datang menghadang.

Dari Anas Ra, ia berkata: Rasulullah bersabda, “Pedagang yang pengecut akan tertutup (rezekinya), sedangkan pedagang yang berani menanggung risiko usaha akan dibukakan rezeki.” (HR. al-Qadha’i).

Selain itu, Nabi Muhammad bersabda, “Jika kalian berserah diri kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa, niscaya Dia menjamin rezekimu sebagaimana Dia menjamin kebutuhan burung yang terbang di pagi hari dengan perut kosong dan kembali pada sore hari dengan perut kenyang.” (HR. Imam Tirmizi, Nasa’i, Ibnu Majah dan Ibnu Hiban).

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.