PortalMadura.Com, Sumenep – Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Sumenep, Jawa Timur mengingatkan agar pembangunan jalan lingkar utara kota kabupaten tidak merusak bekas Keraton Parsanga.
“Itu masih ada (bekas keraton Parsanga, red). Jangan sampai dirusak lagi,” kata Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Sumenep, Tadjul Arifien R, saat berkunjung ke lokasi, Selasa (21/7/2020).
Tim Ahli Cagar Budaya Sumenep turun langsung ke lokasi guna memastikan pekerjaan jalan lingkar utara tidak sampai merusak bekas keraton yang bernilai sejarah bagi warga Sumenep.
“Ini Pendopo Keraton Parsanga, kan masih ada bekasnya. Ada tumpukan batu-batu kuno. Jangan dirusak lagi ini,” ujarnya sambil menunjuk pada tumpukan batu kuno dimaksud.
Kurang lebih berjarak 500 meter ke arah utara dari pilar pintu gerbang bekas Keraton Parsanga yang dirusak oleh pekerja proyek jalan lingkar utara kota Sumenep itu terlihat rimbun.
Di areal tersebut banyak tumpukan batu kuno dan mirip dengan sebuah pondasi bangunan. Tidak ada yang tahu berapa luas dari pondasi bangunan yang terlihat tidak terawat tersebut.
“Kita memang sering menyarankan agar dibersihkan, tapi warga takut karena banyak ular kobra katanya,” ujar Tadjul, sapaan akrab Tadjul Arifien R, pada PortalMadura.Com.
Baca Juga : Ahli Cagar Budaya: Wajar Warga Marah Dengan Pengrusakan Sayap Pilar Pintu Gerbang Keraton Parsanga
Sementara, Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Erik Susanto memastikan pembangunan jalan lingkar utara tidak sampai pada bekas Keraton Parsanga.
“Gak, masih jauh. Aspalannya sampai disini saja,” terang Erik Susanto di lokasi.
Diperkirakan, aspal pembangunan jalan lingkar utara kota Sumenep berjarak lebih dari 2 meter ke lokasi bekas Keraton Parsanga, Sumenep.
“Luas jalan ini tidak sama dengan lingkar timur. Jadi, aspal tidak sampai ke bekas Keraton Parsanga,” katanya.(*)