Jangan Menolak Tamu, Ini Hukumnya dalam Islam

Avatar of PortalMadura.com
Jangan Menolak Tamu, Ini Hukumnya dalam Islam
Ilustrasi (Ruang Muslimah)

PortalMadura.Com – Ketika ingin bersilaturahmi biasanya seseorang berkunjung ke rumah saudara dan teman. Namun, kadang tidak banyak orang yang senang jika didatangi tamu. Bahkan, sebagian orang malah menutup diri.

Padahal, hikmah dari adanya silaturahmi itu cukup luas dan memuliakannya menjadi suatu kewajiban bagi pemilik rumah. Lantas, bagaimana hukum apabila menolak tamu?.

Dalam hadis bukhari, “Barang siapa beriman kepada Allah maka muliakanlah tamunya”.

Dalam Islam sendiri tidak memperbolehkan untuk menolak atau bersikap buruk pada tamu, sebab Islam mengajarkan hubungan baik tidak saja dengan Allah, tetapi juga dengan sesama manusia.

Adapun menolak tamu yang diperbolehkan, yaitu apabila tamu tersebut dikhawatirkan akan membawa fitnah atau mendekatkan kepada perbuatan maksiat.

Berikut penjelasan lengkap mengenai hukum tersebut berdasarkan firman Allah dan hadis Rasulullah;

Tidak Sesuai dan Tidak Mengikuti Teladan Nabi dan Rasul
Teladan baik telah diberikan dan dicontohkan oleh para Nabi dan Rasul, salah satunya tentang teladan dalam memperlakukan tamu, simak firman Allah berikut,

Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tamu Ibrahim (malaikat) yang dimuliakan?. Ingatlah ketika mereka masuk lalu megucapkan salam, maka dia pergi diam-diam menemui keluarganya kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk yang dibakar lalu dihidangkan pada mereka” (QS Adz Dzaryat).

Saat itu Nabi Ibrahim menerima tamu seseorang yang tidak dia dikenal sebelumnya. Lalu beliau memperlakukan tamu tersebut dengan baik, bahkan menghidangkan makanan untuk tamunya. Maka, setelah itu terungkaplah jika tamu itu merupakan malaikat utusan Allah.

Tidak Memuliakan Tamu Membuatnya Jauh dari Kebaikan
Tidak ada kebaikan bagi orang yang tidak menjamu (menolak) tamu”. (HR Ahmad 2434). Adapun kebaikan yang dimaksud dalam hadis tersebut ialah berhubungan dengan rejeki, hubungan persaudaraan atau silaturahmi, dan prasangka orang lain.

Sama Seperti Menolak Berkah
Diriwayatkan, pada zaman Rasulullah ada seorang lelaki yang senang menerima tamu, namun tidak dengan istrinya. Sikap tidak baik kerap ditunjukan oleh istrinya. Maka lelaki itu bercerita pada Rasulullah,

Beliau memberi perintah agar istri si lelaki tadi memperhatikan tamu pada saat keluar rumah. Lelaki tersebut menyampaikan pesan itu pada istri nya.

Istri nya menjalankan apa yang diperintahkan. Ia melihat pada saat tamu masuk ia melihat mereka membawa daging dan buah buahan, namun pada saat keluar mereka membawa ular dan kalajengking.

Rasulullah bersabda, “Kedatangan tamu ke rumah mendatangkan karunia yang banyak dan pada saat pergi mereka membawa keluar berbagai bencana”.

Tuan Rumah Menolak Rejeki
Sesungguhnya seorang tamu yang datang mengunjungi seseorang membawa rejeki untuk orang tersebut dari langit, apabila ia makan sesuatu Allah akan mengampuni penghuni rumah tersebut” (HR Muslim). Rezeki yang dimaksud bukan hanya sekadar makanan atau materi lainnya. Tapi, juga bisa berupa kabar gembira dan yang lainnya.

Menghalangi Malaikat Menebarkan Rahmat
Di antara para malaikat Allah ada yang mendapatkan tugas untuk berkeliling menebar rahmat kepada umat manusia. Sehingga seluruh penghuni rumah tersebut bisa merasakan kedamaian, dan ketentraman rohani yang senantiasa mengalir.

Menjauhkan Diri dari Kunci Surga
Di dalam suatu riwayat, dari Ibnu Abbas, ketika para sahabat Rasul berkumpul, seseorang masuk dan bertanya, “Wahai sahabat Rasulullah, apakah kalian telah mengatakan bahwa tamu itu kuncinya surga?” Ibnu Abbas menjawab: “Ya betul, kami mendengarnya dari Rasulullah dan beliau bersabda, “Apabila datang tamu seorang muslim maka bersamanya malaikat yang mencatat untuk tuan rumah kebaikan dan menulisnya untuk setiap sesuap makanan yang dimakan oleh tamu dengan 1000.000 kebaikan dan juga menghapus 100.000 kejelekan dan juga diangkatnya dengan 100.000 derajat. Dan tidak ditulis kejelekan baginya kecuali tamu itu telah pergi 40 hari dan itu semua diberikan Allah SWT”.

Demikian penjelasan mengenai . Semoga bermanfaat. Wallahu A'lam. (ruangmuslimah.co/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.