PortalMadura.Com, Jakarta – Pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Maruf Amin mengakui tidak mudah dalam menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.
Joko Widodo dalam debat perdana yang bertema tentang HAM, hukum dan korupsi serta terorisme Kamis malam, mengatakan penyelesaian kasus HAM tersebut terkendala adanya rentang waktu yang terlalu jauh dan kompleksitas hukum.
Meski demikian, dia berkomitmen untuk menyelesaikan kasus HAM masa berat itu.
“Tidak mudah menyelesaikannya karena kompleksitas masalah hukum, masalah pembuktian dan waktu yang telalu jauh harusnya selesai pada saat peristiwa itu terjadi,” ujar Jokowi, sapaan akrab Presiden, saat memberikan visi dan misi dalam debat perdana di Jakarta pada Kamis.
Jokowi, dalam visi misinya, menyampaikan mengenai penegakan hukum serta pemberantasan korupsi yang tidak pandang bulu.
Dia menegaskan akan terus memperkuat sinergi antar lembaga penegak hukum.
“Penegakan hukum yang tegas merupakan bagian dari pemberantasan korupsi melalui perbaikan sistem Pemerintahan dan menguatkan KPK dan menguatkan sinergi KPK, Kepolisian dan Kejaksaaan,” jelas dia. dialporkan Anadolu Agency, Jumat (18/1/2019).
Sementara itu pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden 02 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno dalam pemaparan visi misinya menegaskan akan meningkatkan kesejahteraan aparat penegak hukum.
Prabowo yakin dengan kesejahteraan dan gaji yang tinggi maka penegakan hukum dan HAM serta pemberantasan korupsi akan berjalan.
“Lembaga penegak hukum harus unggul dalam menghadapi masalah hukum, terorisme dan HAM. Kami ingin menyelesaikan muara masalah. Kita harus punya cukup uang untuk petugas yang punya wewenang sehingga tidak tergoda,” kata Prabowo. (AA)