Kemenkes Ungkap 13 Penyakit yang Sebabkan Petugas KPSS Meninggal Dunia

Avatar of PortalMadura.com
Kemenkes ungkap 13 penyakit yang sebabkan petugas KPSS meninggal dunia
Ilustrasi; Seorang warga memasukkan surat suara ke dalam kotak suara di tempat pemilihan suara di Merauke, Indonesia pada 17 April 2019. ( Muhammad Abdul Syah - Anadolu Agency )

PortalMadura.Com, – Kementerian Kesehatan selesai melakukan investigasi penyebab kematian ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) . Rata-rata mereka meninggal karena infarct myocard (serangan jantung) dan gagal jantung.

Sekjen Kementerian Kesehatan () Oscar Primadi mengatakan kajian ini baru selesai pada 15 Provinsi. dilaporkan Anadolu Agency, Minggu (12/5/2019).

“Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan dari 15 provinsi itu jika diakumulasikan, ditemukan kematian disebabkan oleh 13 jenis penyakit dan 1 kecelakaan,” ujar Oscar, dalam siaran persnya, Minggu.

Penyakit tersebut infarct myocard, gagal jantung, koma hepatikum, stroke, respiratory failure, hipertensi emergency, meningitis, sepsis, asma, diabetes melitus, gagal ginjal, TBC, dan kegagalan multi-organ.

Kebanyakan usia korban meninggal di kisaran 50-59 Tahun, ujar Oscar.

Sejauh ini diidentifikasi jumlah anggota KPPS yang meninggal di DKI Jakarta sebanyak 22 jiwa, Jawa Barat 131 jiwa, Jawa Tengah 44 jiwa, Jawa Timur 60 jiwa, Banten 16 jiwa, Bengkulu 7 jiwa, Kepulauan Riau 3 jiwa, Bali 2 jiwa, Kalimantan Selatan 8 jiwa, Kalimantan Tengah 3 jiwa, Kalimantan Timur 7 jiwa, Sulawesi Tenggara 6 jiwa, Kalimantan Selatan 66 jiwa, dan Sulawesi Utara 2 jiwa.

Menurut Oscar pihaknya akan mempelajari jadwal kerja dan beban kerja petugas tersebut hingga bisa mengambil kesimpulan secara lebih komprehensif atas kematian para petugas tersebut.

Selanjutnya, kajian ini akan dibahas bersama dengan Komisi Penyelenggara Pemilu (KPU) untuk merencanakan Pemilu mendatang.

Petugas Pemilu yang akan dipekerjakan harus mempunyai kondisi kesehatan yang baik dengan didahului dengan pemeriksaan yang ketat.

Mereka juga harus bekerja di lingkungan yang sehat, tidak merokok dan tidak terpapar asap rokok, ujar Oscar.

Selain itu, mereka juga harus bekerja di ruang yang cukup luas, serta mempunyai ritme kerja dan jam kerja diatur dengan baik.

“Harus diberikan porsi istirahat yang cukup,” ujar Oscar.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.