Kemenkes Waspadai Potensi Infeksi Flu Burung ke Manusia

Avatar of PortalMadura.com
Flu Burung Clade 2.3.4.4b
Flu Burung Clade 2.3.4.4b

PortalMadura.com– Kementerian Kesehatan RI memperhatikan perkembangan terbaru terkait Clade 2.3.4.4b, yang menyebabkan kekhawatiran akan infeksi pada manusia.

Kementerian Kesehatan RI memperhatikan kasus-kasus flu burung yang telah menyerang unggas di salah satu peternakan di Kalimantan Selatan dan mempertimbangkan kemungkinan penularannya pada manusia.

“Saat ini memang belum ada laporan penularan ke manusia, tapi kami tetap harus waspada,” kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu yang dikonfirmasi di Jakarta dilansir Antara, Senin (27/2).

Meskipun risiko infeksi pada manusia masih terbilang rendah, Maxi menyatakan bahwa pemerintah telah meningkatkan kewaspadaan dini dan meminta dinas kesehatan provinsi, kabupaten/kota, serta kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di seluruh Indonesia untuk berkoordinasi dan bekerja sama dengan instansi yang membidangi fungsi kesehatan hewan serta sektor terkait lainnya dalam upaya pencegahan dan pengendalian flu burung pada manusia.

Kemenkes telah menerbitkan Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Nomor PV.03.01/C/824/2023 tentang Kewaspadaan Kejadian Luar Biasa Flu Burung (H5N1) Clade Baru 2.3.4.4b yang ditetapkan pada 24 Februari 2023.

Edaran tersebut meminta dinas kesehatan provinsi, kabupaten/kota, dan kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan dalam hal penemuan kasus suspek flu burung pada manusia.

Surat Edaran tersebut juga meminta Pemda untuk menyiapkan fasilitas kesehatan untuk penatalaksanaan kasus suspek flu burung sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan dan meningkatkan kapasitas labkesmas untuk pemeriksaan sampel dari kasus dengan gejala suspek flu burung.

Selain itu, kegiatan surveilans dan Tim gerak Cepat (TGC) terutama dalam mendeteksi sinyal epidemiologi di lapangan juga perlu ditingkatkan.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi menambahkan mitigasi penularan di Indonesia diutamakan pada daerah yang berhubungan dengan unggas dan satwa liar.

“Kegiatan surveilans dan Tim gerak Cepat (TGC) terutama dalam mendeteksi sinyal epidemiologi di lapangan, juga perlu ditingkatkan,” katanya. (*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.