PortalMadura.Com – Apakah Anda pernah mengalami mata yang tiba-tiba kedutan?. Jika iya, pasti akan terasa tidak nyaman beraktivitas. Sebagian orang beranggapan bahwa apabila mata kedutan tandanya ada yang membicarakan Anda.
Tapi dalam kesehatan tidaklah demikian. Biasanya, kedutan ini akan berhenti dengan sendirinya. Namun, bisa berlanjut terus tanpa henti. Lantas, apa yang sebenarnya menyebabkan pergerakan mata ini, dan bisakah hal ini dihentikan?.
Istilah medis untuk kedutan adalah myokymia, yaitu kejang atau gerakan ringan pada kelopak mata atas atau bawah.
Kabar baiknya, walaupun kedutan ini terasa sangat jelas, pada kebanyakan kasus, hal ini tidak terlalu kentara bila dilihat oleh orang lain, menurut American Academy of Ophthalmology.
Ketika mata berkedut, ini karena saraf yang terhubung dengan otot kelopak mata bergerak secara otomatis, ujar Ming Wang, M.D., seorang dokter spesialis mata di Nashville.
Pada kebanyakan kasus, penyebab aktivitas saraf ini tidaklah serius. Stres, kafein, dan kurang tidur adalah beberapa penyebab utama kedutan.
Ini karena semua hal tadi mengacaukan sistem saraf, walaupun mekanisme pastinya belum lagi diketahui. Orang-orang yang bekerja di bawah tekanan sering mengalami kedutan.
Alkohol juga bisa memicu hal yang sama, walaupun biasanya lebih jarang, jelas Wang. Anda juga bisa mengalami kedutan karena kekeringan pada mata.
Pada kasus ini, mata Anda menutup untuk memastikan mereka mendapat cukup cairan. Berkedip bisa membantu melubrikasi mata.
Mata kering bisa diatasi dengan obat tetes pengganti air mata. Pada kejadian yang cukup jarang, infeksi seperti konjungtivitis atau mata merah, bisa jadi penyebabnya.
Tapi Wang mengatakan, biasanya Anda juga akan melihat simtom yang lain, seperti mata merah, keluarnya cairan, atau robekan. Jika hal ini terjadi, segera temui dokter mata.
BACA JUGA: Kenali 6 Penyebab Mata Alami Kedutan
Skenario Terburuk
Dr. Wang menambahkan, ada skenario paling buruk, kedutan pada mata Anda adalah simtom dari gangguan saraf, seperti multiple sclerosis, sindrom Guillain-Barre, atau bahkan tumor bernama glioma.
Jika ini yang terjadi, kedutan biasanya akan semakin memburuk seiring waktu, dan menyebar ke bagian lain pada wajah. Dokter bisa melakukan pemindaian otak untuk menguji kondisi-kondisi tadi.
Jika kedutan mata tidak berhubungan dengan infeksi atau penyakit, mengurangi kafein dan stres, serta memastikan Anda cukup tidur, adalah cara terbaik mengatasinya. Selain itu, istirahat yang cukup dan melakukan pola makan yang lebih baik bisa mengurangi frekuensi kedutan.