Kera Bisa Ngaji dari Karomah Kiai Ali Barambang, Begini Hasil Penelitian Monyet Bisa Bicara

Avatar of PortalMadura.com
Kera Bisa Ngaji dari Karomah Kiai Ali Barambang, Begini Hasil Penelitian Monyet Bisa Bicara
Makam Kiai Ali Barambang, Desa Kalimo'ok, Kecaman Kalianget, Kabupaten Sumenep.(@portalmadura.com)

PortalMadura.Com, – Kera adalah anggota superfamilia Hominoidea dari ordo Primata.

Sedangkan Monyet adalah istilah untuk semua anggota primata yang bukan prosimia (wikipedia).

Tulisan ini, bukan untuk mencari perbedaan Monyet dan Kera. Namun, bagaimana kera atau .

Bahkan, konon ada Ulama di Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang mampu mengajari kera mengaji (membaca Alquran) di masanya.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang canggih. Kini, sudah ada hasil penelitian tentang Monyet yang sebenarnya memang mampu bicara. Tetapi, … Nah, hasil penelitian tersebut dapat disimak di akhir tulisan ini.

Karomah

K. Ali adalah Ulama besar yang menyebarkan agama Islam di wilayah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Penyebutan Kiai Ali Barambang karena tempat pemakaman (asta) berada di Dusun Barambang, Desa Kalimo'ok, Kecaman Kalianget, Kabupaten Sumenep.

Lokasinya, di luar batas timur Bandara Trunojoyo Kabupaten Sumenep. Asta Kiai Ali ini selalu dipadati pengunjung (peziarah) dari berbagai daerah di Madura-Jawa.

Kiai Ali Barambang (ada yang menyebut Asta Gumok) merupakan Ulama keturunan keempat dari Sunan Kudus atau Sayyid Ja'far Shadiq Azmatkhan (putra dari Sunan Ngudung).

Silsilah Kiai Ali Barambang, yakni bin K. Hatib Paddusan bin Pangeran Katandur bin Panembahan Pakaos Kudus bin Sunan Kudus bin Sunan Ngudung bin Khalifah Husain (Sunan Mertayasa).

Selama hidupnya, Kiai Ali Brambang memiliki banyak karomah yang terus dikenang dan menjadi cerita rakyat turun-temurun, salah satunya karomah atau kemampuan mengajak kera berbicara dan diajari mengaji (membaca Alquran).

“Itu mitos dan memang sangat diyakini kemampuan karomah Kiai Ali oleh warga muslim, khususnya di Sumenep,” kata Ketua Ahli Cagar Budaya, Kabupaten Sumenep, Tadjul Arifien R, pada PortalMadura.Com, Minggu (12/7/2020).

Ia memperkirakan, Kiai Ali menyebarkan agama Islam di wilayah Sumenep dan sekitarnya pada masa kepemimpinan Pangeran Wetan I – Pangeran Lor II di Sumenep.

Sumber lain menyebutkan, peristiwa terjadinya kera diajari ngaji yakni pasca Kiai Ali mencambuk salah satu santrinya yang merupakan keturunan dari Raja Soengenep (Kabupaten Sumenep).

Rupanya, kabar tersebut sampai ke telinga penguasa pada waktu itu sehingga Kiai Ali diminta menghadap ke Keraton Soengenep melalui suruhan raja.

Kiai Ali ditanya perihal alasan memukul putra sang raja. Dan dijawabnya, “memukul kebodohannya, bukan orangnya”.

Alasan Kiai Ali tersebut membuat raja tersinggung dan pulangnya dari Keraton Soengenep, Kiai Ali disuruh membawa seekor kera untuk diajari agar pintar.

Dengan izin Allah, kera itu akhirnya mampu mengaji (membaca Alquran), membaca selawat hingga bisa diajak bicara berkat karomah Kiai Ali.

Dari peristiwa di luar nalar akal sehat tersebut, perjuangan Kiai Ali Barambang menjadi cerita rakyat dan terus dikenang hingga kini.

Hasil Penelitian Monyet Mampu Bicara

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.