Ketua AMSI : Ujaran Kebencian Jadi ‘Konten’ dan Mendapat Iklan

Avatar of PortalMadura.com
Kongres Nasional II AMSI usung Tema "Membangun Ekosistem Media Siber Berkelanjutan"
Ist (AMSI)

PortalMadura.Com – Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wenseslaus Manggut mengungkapkan keprihatinan atas maraknya hoaks dan ujaran kebencian di berbagai media online maupun platform media sosial, yang menurutnya sudah berkembang menjadi “produk” dan bahkan mendapat iklan.

“Hoaks meraja lela, dan di banyak platform ujaran kebencian bahkan menjelma menjadi semacam produk yang bisa diperjualkan,” kata Wenseslaus saat membuka Kongres II AMSI di Jakarta, Sabtu (22/8/2020).

“Masalah ini susah kita atasi karena ada freedom of speech. Hoaks and ujaran kebencian sudah jadi produk, di konten-konten di mana ada hate speech, ada iklan juga di situ,” imbuhnya.

Wens, sapaan akrabnya, mengatakan saat ini AMSI memiliki 338 anggota media siber yang terverifikasi dengan misi bersama untuk memerangi hoaks, ujaran kebencian, disinformasi dan misinformasi.

“Tiga tahun yang lalu saat AMSI didirikan ada lebih dari 43.000 media online menurut data Dewan Pers. Semua orang bisa membuat media dan negara tidak bisa melarang itu, AMSI apalagi,” kata Wens.

AMSI terlahir, kata Wens, justru untuk menjawab tantangan tersebut, untuk membuktikan bahwa media massa tetap merupakan salah satu pilar demokrasi tangguh yang bisa menjadi sandaran publik dan menyebarkan kebenaran serta informasi penting dan bermanfaat bagi masyarakat.

Para anggota AMSI berkolaborasi membentuk Cek Fakta, sebuah inisiatif untuk membantu mengecek akurasi dan kebenaran informasi yang menimbulkan kontroversi atau kehebohan di tengah masyarakat.

Dengan pengalaman dan sumber daya mumpuni di bidang jurnalistik, media siber anggota AMSI terjun untuk melakukan verifikasi dan menyebarluaskan fakta yang didapat melalui seluruh saluran yang mereka miliki, termasuk situs Cek Fakta itu sendiri, ujarnya.

Menjawab Jokowi

Wens juga merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato kenegaraan 14 Agustus lalu yang meminta media siber agar tidak mementingkan jumlah klik dan lebih mengutamakan mutu berita.

Dia mendukung pernyataan presiden, tetapi ekosistem media siber sekarang lebih rumit daripada yang diketahui banya orang. Meskipun media siber menguasai konten, tetapi jalur distribusi dan penjualan dikuasai pihak lain.

Para pengiklan ini menjadikan jumlah klik atau view sebagai patokan, sehingga mendorong banyak media siber menerapkan strategi yang mendahulukan kuantitas pembaca atau penonton, jelasnya.

AMSI, lanjut Wens, telah bertemu dengan para distributor besar dan berdiskusi agar setidaknya mereka tidak memasang iklan di konten-konten hoaks dan ujaran kebencian.

Hadir sebagai pembicara utama dalam Kongres II AMSI tersebut adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Kongres II AMSI dibuka secara virtual dengan ruang kendali di sekretariat AMSI, Gedung Beritasatu Media Holdings, Jakarta Selatan, diikuti seluruh perwakilan dari 21 provinsi.(*)

Tonton Juga : [LIVE] Pembukaan Kongres II AMSI bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati KLIK DISINI

 

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.