Keuntungan Ajarkan Kemampuan Bahasa Anak di Masa Keemasan

Avatar of PortalMadura.com
Keuntungan Ajarkan Kemampuan Bahasa Anak di Masa Keemasan
ilustrasi

PortalMadura.Com – Menstimulasi anak di periode emas menjadi hal penting yang perlu dilakukan orang tua untuk tumbuh kembangnya. Pasalnya, di masa keemasan tersebut otak si kecil berkembang menjadi 80 persen. Masa keemasan itu, yakni mulai dari anak berusia 0 hingga 5 tahun.

“Kenapa disebut masa keemasan karena masa yang sangat critical, perkembangan otak anak sangat besar, sekitar 50 persen 0-3 tahun, masuk usia 4, itu sudah mencapai 80 persen, kemudian akan mencapai 100 persen hingga 18 tahun,” kata psikolog pendidikan, Achsinfina Sinta, dikutip dari Haibunda.com, Rabu (25/9/2019).

Untuk itu, lanjut Sinta, orang tua perlu mengisi periode emas tersebut dengan berbagai stimulus. Salah satunya dengan melatih kemampuan bahasa si kecil. Selain itu, anak juga perlu distimulasi dengan segala akses yang dibutuhkan. Orang tua juga harus memberikan stimulus psikomotorik dan psikososial, karena otomatis emosi anak pada masa itu juga baik.

“Kalau misalnya otak anak 20 persen distimulasi maka hasilnya akan lebih dari 20 persen. Kalau stimulasi yang benar, dibantu orang tua dan pendidik maka perkembangan otak anak jadi optimal,” ujarnya.

Namun, banyak orang tua yang sadar atau aware, bila diajarkan bahasa asing selain bahasa ibunya maka akan mengganggu bahasa ibu. Padahal, menurut Sinta, akan ada masa di mana bayi akan bisa menganalisis dan memilah. Contohnya, waktu bayi mau bermain selesai menyusu maka anak akan mencari ayahnya, tapi begitu haus atau lapar maka akan mencari suara ibunya.

Baca Juga: Mau Latih Kemampuan Bahasa Si Kecil Sejak Dini? Lakukan Cara Ini

“Maaf, bayi yang dengan masalah indra pun akan memiliki sensitivitas. Dari stimulus-stimulus yang kita lakukan, mengenalkan permainan, pengetahuan sedini mungkin. Bisa dalam bentuk bahasa, nyanyi, kegiatan bermain seperti petak umpat,” tuturnya.

Nah mengenai kemampuan bahasa pada bayi, biasanya usia di bawah tiga tahun masuk dalam tahap pra linguistik. Kemudian, di usia 3 tahun masuk ke dalam tahap linguistik, pada saat di usia linguistik tersebut anak sudah mendengar dan mengucap kembali beberapa kata.

“Bisa tahu lebih 100 kata itu sudah bagus banget, tapi bisanya mereka bisa mengucap kembali 3-6 kata. Naik lagi ke usia 6-8 tahun sudah 500 kata. Coba deh perhatikan, anak-anaknya yang sudah masuk tahap linguistik, dia minta di-confirm, benar atau enggak misalnya nama minuman. Kalimatnya dalam bentuk pertanyaan, kalau sudah seperti itu anak akan mengenal banyak kata,” paparnya.

Sinta mengungkap, bahwa anak dengan kemampuan multilinguistik memiliki keuntungan. Mereka bisa lebih mudah berkembang psikososialnya, adaptasinya, beda dengan monolinguistik, pada saat menemui bahasa yang berbeda dengan orang tuanya, mereka akan bertanya-tanya.

“Kalau multilinguistik, mereka akan mengucap saja dengan percaya diri walaupun enggak tahu artinya. Keuntungannya sangat banyak, kemampuan pada saat mereka berkonsentrasi di sekolah juga meningkat,” pungkasnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.