PortalMadura.Com, Jakarta – Bank Indonesia menilai kondisi ekonomi domestik Indonesia saat ini dalam kondisi yang baik.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan kondisi tersebut terlihat dari derasnya arus modal asing yang masuk ke Indonesia.
Secara year to date hingga 6 Maret, Perry menyebut sebanyak Rp 59,9 triliun aliran modal asing yang masuk.
Aliran modal tersebut masuk melalui Surat Berharga Negara sebanyak Rp 50,2 triliun dan masuk melalui saham sebesar Rp10,2 triliun.
“Ini lebih baik dari periode yang sama pada tahun lalu karena saat itu terjadi outflow Rp 9,9 triliun,” urai Perry seusai salat Jumat di Jakarta.
Perry mengatakan kondisi ini mengonfirmasi kepercayaan investor dalam dan luar Negeri terhadap ekonomi Indonesia, begitupun terhadap imbal hasil aset keuangan dalam Negeri.
Perry menambahkan faktor domestik lainnya seperti inflasi juga bagus karena berada pada level rendah dan terkendali. Kemudian ekpektasi konsumen juga membaik.
Dia juga menyebut cadangan devisa pada akhir Februari sebesar USD123,3 miliar meningkat dari posisi Januari yang sebesar USD120,1 miliar.
Posisi cadangan devisa ini lebih dari cukup untuk membayar utang luar Negeri, membayar impor, serta untuk langkah-langkah stabilisasi nilai tukar rupiah.
“Faktor lainnya berupa neraca perdagangan juga indikator awal kami menunjukkan akan surplus. Kita harus tunggu pengumuman dari BPS,” lanjut Perry. dilaporkan Anadolu Agency, Jumat (8/3/2019).
Perry menjelaskan terkait posisi nilai tukar rupiah yang tertekan lebih disebabkan oleh faktor global akibat dari menguatnya nilai dolar AS. Saat ini nilai tukar rupiah berada di level Rp14.310/dolar AS.
Oleh karena itu, Perry menegaskan BI akan terus berada di pasar untuk memantau supply demand dolar AS yang saat ini masih berjalan baik.
“Komitmen kami untuk tetap menjaga stabilitas nilai tukar sesuai nilai fundamentalnya,” tegas Perry.