PortalMadura.Com, Bali – Latifa Saleh asal Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur yang saat ini telah mampu mencetak peserta didiknya menjadi pemain sinetron, model, bintang iklan, dan seabrek prestasi lainnya di dunia entertain mempunyai keinginan besar untuk mencetak para remaja Sumenep, dan Madura pada umumnya untuk menjadi artis.
“Aku pengen orbitkan remaja-remaja Sumenep ke Jakarta asal anak-anak disini ada kemauan dan mempunyai kemampuan,” ujar Latifa pada PortalMadura.Com, di Bali, Selasa (16/6/2015).
Latifa dengan lebel “EL-Management Bali”, telah mampu mencetak peserta didiknya menjadi pemain sinetron, salah satunya, Putu Devi Sandra Dewi, yang akrab disapa Sandra. Salah satu judul sinetronnya, “Kuangkat koper kudapat cinta” yang sudah tayang di SCTV. Sedangkan yang belum tayang, berjudul “The Wonder Inem”.
Ada juga, Deva Mahenra, berkat kerjasama dengan PH Korea mampu membawa namanya melambung dan saat ini menjadi presenter di Net TV dan pemain sinetron berjudul “Tetangga masak gitu sih” sebagai bastian.
Deva Mahenra lolos casting dan langsung mendapat peran pembantu utama sehingga shooting selama satu bulan di Bali dan di Jakarta 2 minggu. Untuk judul sinetron Korea “Saranghae” dan tayang di Indosiar.
Selain itu, Putu Devi Oktaviani yang akrab disapa Devi dan baru berumur 22 tahun dengan tinggi 171 cm berat 50 kg, mampu menembus model iklan Daihatsu tayang di Jepang.
Devi juga menjadi pemain sinetron dengan judul “Mencari Soulmate” peran pembantu utama sebagai teman kantor yang mengejar aktor ternama di Jakarta, Dwi Santoso, dan sudah tayang di SCTV. (baca : Main Sinetron Lebih 50 Judul Berkat Bimbingan Orang Sumenep)
Menurut Latifa, persyaratannya tidak susah bila ingin mengikuti jejak mereka. “Yang jelas, harus mempunyai bakat dibidang kesenian, terutama dalam bidang akting dan modelling,” terangnya.
Syarat lain untuk menjadi artis sinetron, sabungnya, harus bisa akting. Dan untuk modelling, mempunyai tinggi badan, perempuan mencapai 170 cm dan pria 180 cm. “Syarat utama lainnya, ya harus dapat ijin dan dukungan dari orang tuanya,” terangnya.
Peserta didik Latifa, ada yang sudah bisa memerankan diri sesuai dengan kemampuannya sejak awal bergabung dengan “EL-Management Bali”. Namun, ada yang dari awal baru mulai mempelajari kemampuan yang terpendam. “Sandra itu bergabung dari nol, hingga menjadi bisa dan sekarang sudah menikmati hasilnya,” katanya. (baca :Orang Sumenep Sukses Didik Muda Mudi Go Internasional)
Ia mengaku berani bertarung dengan calon artis lain yang ada di Jakarta. “Jadi, tugas saya mengarahkan, membimbing, menggali potensi dari masing-masing talent itu,” pungkasnya.(Hartono)