PortalMadura.Com, Pamekasan – Legislator Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Suli Faris meminta pihak pabrikan tembakau transparan dalam tata niaga tembakau.
Tuntutan tersebut seiring dengan banyaknya aduan pada legislatif tentang dugaan kecurangan yang dilakukan oknum pabrikan atau petugas dari pabrikan yang merugikan pihak petani tembakau.
Ia yang juga Wakil Ketua DPRD Pamekasan itu, salah satunya meminta agar menggunakan timbangan elektrik yang dinilainya dapat menekan kecurangan dalam tata niaga tembakau.
“Timbangan elektrik ini juga harus digunakan oleh pembeli tembakau yang memiliki kuasa terhadap pembelian pabrikan,” katanya, Senin (4/6/2018).
Selain itu, pihak pabrikan agar memberlakukan sistem buka gudang secara bijak dan transparan sehingga para petani tembakau bisa mengetahui secara pasti.
Penerapan harga beli pabrikan harus berpatokan atau sesuai dengan break event point (BEP) yang ditentukan pemerintah.
“2018 ini biayanya naik, jika pabrikan malah membeli jauh dibawah harga BEP atau malah hanya sedikit diatas BEP jelas belum menguntungkan petani tembakau,” ujarnya.
Politikus Partai Bulan Bintang ini mendesak agar pabrikan lebih bijak menentukan harga tembakau yang biaya produksinya semakin tahun semakin tinggi.
Secara finansial pihak pabrikan memang berkuasa karena sebagai pembeli, namun jika para petani enggan menanam tembakau maka pabrik-pabrik tembakau juga akan dirugikan.
“Jadi harus saling menguntungkanlah, jangan sampai para petani merasa dicurangi atau dirugikan,” tandasnya.(Hasibuddin/Har)