Legislator Tuding Perencanaan Lemah Jadi Penyebab Pancang Beton Ambruk

Avatar of PortalMadura.Com
Legislator Tuding Perencanaan Lemah Jadi Penyebab Pancang Beton Ambruk
Kondisi Pancang Beton Sungai Kemuning Sampang, Kamis (20/9/2018). (Foto. Isrok)

PortalMadura.Com, – Komisi III DPRD Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur menuding penyebab ambruknya ambruk akibat lemahnya perencanaan.

Berdasarkan Komunikasi yang dilakukan Komisi III dengan pihak pelaksana, penyebab miringnya beton pancang itu karena kultur tanah yang lembek hingga kedalaman 20 meter. Sementara panjang pancang mencapai 16 meter.

“Pelaksana menyampaikan bahwa pada kedalaman 20 meter tanah masih lembek. Nah, menurut hemat saya, ini ada kelemahan didalam perencanaan, kenapa kalau sudah tau lembek kok dipaksakan. Padahal sudah tau kalau kultur tanah lembek,” tegas Ketua Komisi III , Moh. Anwar Sanusi, Kamis (20/9/2018) saat melakukan sidak lokasi.

Ada 23 pemancang beton sheet pile yang kondisinya saat ini miring sejak, Rabu (19/9/3018). Menurutnya, seharusnya pelaksana lebih mengutamakan kwalitas pekerjaan. Selain anggarannya cukup besar, proyek normalisasi Sungai Kemuning sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Sampang, apalagi menjelang musim penghujan.

Baca : Diduga Ada Titik Sumber Air, Pancang Beton Sungai Kemuning Sampang Ambruk

“Kami berharap, agar rekanan tidak main-main dengan pelaksanaan kegiatan itu. Dan kami minta kualitas proyek itu betul-betul dijaga,” tandasnya.

Sementara, pelaksana proyek PT. Rudy Jaya dan PT. Jati Wangi KSO, Laksmana menjelaskan, miringnya sheet pile tersebut lebih disebabkan faktor tanah yang mengandung air.

“Kondisi tananya memang masih labil. Solusinya, akan mencabut 23 sheet pile yang miring itu dan akan berkonsultasi dengan konsultan bidang perencanaan,” katanya.

Pengerjaan proyek normalisasi Sungai Kemuning tersebut dianggarkan oleh Pemerintah Pusat melalui BPWS sebesar Rp146 miliar. Mega proyek ini dikerjakan oleh PT. Rudy Jaya dan PT. Jati Wangi KSO sejak tahun 2017. Penyelesaian diperkirakan hingga tahun 2020. Kondisi saat ini masih mencapai 36 persen.(Isrok/Nurul)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.