Menelusuri Bukti Sejarah Peninggalan Belanda di Kota Tua Sumenep

Avatar of PortalMadura.Com
Menelusuri Bukti Sejarah Peninggalan Belanda di Kota Tua Sumenep
Ilustrasi (rri.co.id)

PortalMadura.Com – Bukti sejarah merupakan hasil perjuangan para pahlawan bangsa pada perang kemerdekaan melawan penjajah, dan menjadi salah satu tonggak sejarah yang harus dijunjung tinggi dan terus dilestarikan.

Bangunan Bersejarah itu seperti,  bekas Benteng Peninggalan Belanda yang berada di pusat kota tua Kalianget, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Nah, berikut ini beberapa peninggalan sejarah yang masih terdapat di Kota Tua Kalianget antara lain:

Jam Dinding Tua Di Pos Jaga (Lonceng)

Lokasinya saat ini berada di pintu masuk sebelah timur Pabrik Garam. Di sana dapat dijumpai jam tua dan pos jaga yang sudah tua dan tidak terawat, Dulunya tempat ini berfungsi sebagai check point bagi seluruh karyawan pabrik garam yang keluar masuk pabrik untuk bekerja, mereka diperiksa satu persatu agar tidak membawa barang-barang pabrik termasuk garam hasil produksi.

Dari corak bangunan dan kekhasan yang dimiliki situs ini, ternyata sangat kental sekali dengan nuansa Belanda atau Eropa terutama pada corak yang terpajang pada jam dinding dan bentuk bangunannya. tidak adanya upaya perawatan ini terlihat pada tiang penyangganya yang hanya tinggal separuh saja dan apabila tidak segera direnovasi maka situs ini tentu akan segera menjadi puing.

Gedung Pembangkit Listrik (Sentral)

Gedung ini terletak di pinggir jalan raya Kalianget di sebelah barat Kantor pusat PT Garam, memiliki arsitektur khas belanda yang sangat anggun, kesan angker juga sedikit terasa apabila melihat bentuk dan tinggi bangunan tua yang menjulang ini.

Gedung ini didirikan sekitar tahun 1914 sama dengan tandon air di sebelah selatan gedung yang memiliki pipa air bawah tanah yang membelah jalan, pipa air berfungsi sebagai pendingin terhadap lima buah generator listrik di gedung sentral.

Empat mesin ini buatan jerman dan satunya dari Belanda, awal berdirinya semua kebutuhan listrik semua rumah pompa di lahan pegaraman di daerah Pinggirpapas dan Saronggi mendapatkan pasokan listrik dari gedung ini. Menjelang tahun 1980 pemakaian listrik untuk kegiatan produksi garam ini sudah beralih mengunakan pasokan dari PLN.

Lokomotif atau Lori

Lokomotif tua ini dulunya dipakai sebagai penarik kereta yang berisi garam yang diangkut dari ladang garam yang tersebar di pesisir selatan dan timur kecamatan Kalianget.

Cerobong Asap Pabrik

Terbuat dari bahan campuran semen dan bata yang digunakan sebagai cerobong asap sebagai saluran limbah asap buangan dari kegiatan produksi garam. Cerobong asap seperti ini pada jaman dulu sangat populer sekali sebagai ciri khas dari bangunan pabrik Belanda yang tersebar di seluruh nusantara, penggunaan cerobong asap dari bata ini dipakai karena di jaman dulu belum ada cerobong yang terbuat dari pipa logam. Namun demikian dapur pengapian ini seluruh batu batanya atau dikenal dengan batu api, yaitu batu yang biasanya digunakan untuk pembakaran dengan suhu tinggi.

Pelabuhan Kota Tua Kalianget

Sisa – sisa kejayaan pelabuhan yang masih beroperasi sampai sekarang. Dahulu lebih banyak sebagai tempat pengiriman garam ke luar sumenep maupun ke luar negeri serta jalur distribusi barang dagangan dari dan luar Sumenep.

Namun, keberadaan bukti sejarah ini kurang mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah  maupun pemangku kepentingan lainnya. (kektapesarimadu.com/choir)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.