PortalMadura.Com, Pamekasan – Hampir semua partai politik dan Calon Legislatif di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, enggan menggunakan strategi kampanye terbuka, memasuki masa kampanye pilleg 16 Maret hingga 5 April 2014.
Selain karena dianggap tidak efektif untuk meraup suara, strategi kampanye terbuka dinilai rawan terjadinya gesekan di masyarakat bagi para calon konstituennya.
Salah satu caleg yang juga pengurus Partai Bulan Bintang (PBB) Pamekasan, Suli Faris, mengatakan, sementara kampanye terbuka kurang diminati karena kurang menyentuh terhadap kepentingan masyarakat, serta dianggap akan mengeluarkan dana dan energi yang lebih besar, sedangkan hasilnya belum tentu maksimal.
“Namun jika memungkinkan, agenda kampanye terbuka akan dilaksanakan pada akhir masa kampanye. Tetapi yang kita lakukan saat ini adalah kampanye dari rumah ke rumah,” katanya, Senin (17/3/2014).
Hal yang sama diakui Juhaini, salah satu caleg dari PKB Dapil 1 Pamekasan, yang lebih memilih kampanye dialogis, serta bertatap muka langsung dengan para konstituennya. Selebihnya menggalang dukungan dari kelompok masyarakat, yang memang belum memiliki figur pilihan.
“Kita masih belum memikirkan kampanye terbuka, karena masih belum pasti efek yang akan didapat jika menggelar kampanye terbuka. Karena yang kita harapkan pada saat pencoblosan, suara masyarakat untuk siapa dan partai apa?,” jelasnya. (reiza/htn)