Pemerintah Akui Ada Potensi Gesekan Dalam Penerapan New Normal

Avatar of PortalMadura.com
Pemerintah Akui Ada Potensi Gesekan Dalam Penerapan New Normal
Ilustrasi (@portalmadura.com)

PortalMadura.Com – Pemerintah mengakui adanya potensi gesekan antara TNI-Polri dengan masyarakat dalam pembinaan di 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota dalam situasi kenormalan baru ().

Ketua Gugus Tugas Covid-19, Doni Monardo mengatakan, potensi gesekan terjadi ketika TNI-Polri melakukan pembinaan.

“Potensi-potensi ini kemungkinan besar akan timbul, tetapi tadi panglima TNI mengatakan lebih menekankan kepada pendekatan persuasif, pendekatan komunikatif,” jelas Doni usai rapat terbatas pada Rabu (27/5/2020).

Meski demikian, dia memastikan bahwa kehadiran TNI-Polri bukan untuk memberi rasa takut dan khawatir kepada masyarakat.

“Bukan untuk menimbulkan ketakutan tetapi semata-mata membantu masyarakat satu sama lainnya agar masyarakat betul-betul taat dan patuh kepada protokol kesehatan,” jelas dia.

Dia pun meminta masyarakat untuk tidak melanggar aturan protokol kesehatan.

“Ketegangan mudah-mudahan tidak terjadi dan seluruhnya bisa menahan diri, jangan gara-gara persoalan sepele lantas menimbulkan ketegangan,” kata Doni.

Sebelumnya, Polri dan TNI mengerahkan 340 ribu personel untuk mengawasi pelaksanaan kenormalan baru (new normal) di 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota.

Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Ahmad Ramadhan mengatakan anggota polisi akan ditempatkan di 1.800 objek keramaian seperti pasar, mal, serta tempat wisata.

Ada 4 provinsi yang akan menerapkan kenormalan baru yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatra Barat dan Gorontalo.

Selain itu, kenormalan baru juga akan diterapkan di 25 kabupaten dan kota antara lain Pekanbaru, Surabaya, Palembang, Tangerang, Tangerang Selatan, Palangkaraya dan Banjarmasin.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.