PortalMadura.Com, Jakarta – Kerja sama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan Negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) merupakan diplomasi global untuk memberikan kontribusi di bidang kesehatan, ujar pengamat.
Direktur Institute for Policy Reform Riant Nugroho mengatakan Indonesia berkewajiban memberikan sumbangsih kepada Negara-negara OKI yang punya masalah dengan pengadaan vaksin dan obat berkualitas. dilaporkan Anadolu Agency, Selasa (27/11/2018).
Apalagi, kata dia, Indonesia memproduksi banyak jenis vaksin yang cocok untuk penyakit-penyakit tropis di Negara-negara berkembang.
“Konstitusi mengamanahkan kita untuk menjadi warga Negara dunia yang peduli dan berkontribusi, dengan tidak mengabaikan anak-anak bangsa sebagai prioritas utama,” tutur pengajar Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia ini dalam siaran persnya pada Selasa.
Dia sepakat bahwa kegiatan ini merupakan kerja sama kemitraan kemanusiaan dan bukan sekedar kerja sama keekonomian atau keuntungan.
Menurut Riant, keuntungan ekonomi adalah konsekuensi logis dari kerja sama kemanusiaan, yang secara langsung berdampak pada keeratan hubungan antara Indonesia dan OKI.
“Ini adalah hubungan yang egaliter, yang saling mendukung,” jelas dia.
Riant menambahkan konsep kerja sama BPOM dan OKI ini sesuai dengan pola yang pernah diajarkan Presiden Soekarno bahwa Indonesia harus menolong bangsa-bangsa lain yang masih kekurangan.
Selain OKI, tambah Riant, Indonesia bisa melakukan kerja sama dengan Negara-negara Afrika dan Asia Selatan atau Negara-negara yang masih kekurangan.
Dalam waktu kurang dari lima tahun, tambah Riant lagi, Indonesia bisa menjadi Negara yang tidak saja besar secara ekonomi namun juga besar dalam hal kontribusi sosialnya kepada masalah-masalah dunia. (AA)
**) Ikuti berita terbaru PortalMadura.com di WhatsApp, Telegram Google News klik Link Ini dan jangan lupa Follow