Pentingnya Ajarkan Anak Nilai Ibadah dan Berbagi Saat Ramadan

Avatar of PortalMadura.com
Pentingnya Ajarkan Anak Nilai Ibadah dan Berbagi Saat Ramadan
Ilustrasi (Haibunda)

PortalMadura.Com – Saat bulan Ramadan, sebagian orang tua memanfaatkannya untuk mengajari anak dengan banyak hal positif. Misalnya tentang bagaimana beribadah yang baik dan berbagi pada orang lain.

Tapi, tidak sedikit orang tua yang masih bingung cara menerapkan pada anak. Apalagi jika anak masih sangat kecil untuk mengerti bagaimana konsep agama. Jangan khawatir, Anda bisa mencoba cara berikut ini:

Menurut pendidik, psikolog, dan inisiator Kampus Guru Cikal, Najelaa Shihab, dalam konteks Islam, ibadah di bulan Ramadan dibagi menjadi dua, yaitu ibadah dengan Allah dan ibadah secara sosial. Bagi anak yang masih kecil, tidak perlu memaksakan mereka menjalankan ketentuan di bulan Ramadan karena anak belum bisa belajar penuh.

“Anak yang masih kecil belum dapat pengalaman belajar penuh selama bulan Ramadan, jadi tidak usah memaksa untuk puasa dari Subuh sampai Magrib. Tapi, dari aspek sosial banyak hal bisa dipelajari,” ujar wanita yang akrab disapa Ela ini.

Dari aspek sosial, menurut Ela, anak bisa mulai belajar mengendalikan emosinya dan berbagi dengan orang yang membutuhkan. Nah, sebaiknya orang tua lebih fokus ke aspek sosial, namun tetap secara perlahan mengajarkan pendidikan keagamaan pada anak.

“Bulan Ramadan ini bukan hanya soal puasa atau tidak, tapi tentang banyaknya aspek sosial yang bisa kita kenalkan ke anak sejak dini,” tutur Ela.

Selain itu, bulan Ramadan juga dapat dimanfaatkan orang tua untuk membentuk karakter dan kebiasaan anak. Selama sebulan, Bunda bisa membiasakan anak melakukan hal positif yang diharapkan bisa terus berlanjut setelah Ramadan.

“Ramadan juga jadi waktu yang tepat untuk membiasakan praktik-praktik yang baik dalam kehidupan. Mudah-mudahan orang tua bisa membuat pola-pola baru, misalnya makan enggak berlebihan, banyak mendonasikan sesuatu untuk lingkungan, dan lebih sering membaca kitab suci bersama selama 30 hari,” kata Ela

Baca Juga: Dana Awal Pembangunan Sport Center di Sumenep Segera Cair

“Saya yakin, 30 hari itu cukup kok untuk membuat kebiasaan-kebiasaan baru yang positif pada anak. Yang paling penting, orang tua tetap menjaganya, jangan sampai habis lebaran bubar semua kebiasaan itu,” sambungnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.