Perhatikan! Begini Teknik Jaga Keseimbangan Motor di Jalan Rusak

Avatar of PortalMadura.com
Perhatikan!-Begini-Teknik-Jaga-Keseimbangan-Motor-di-Jalan-Rusak
Ilustrasi (autofun.co.id)

PortalMadura.Com – Kondisi aspal jalanan di Indonesia bermacam-macam. Dengan kata lain, pengendara motor dihadapkan dengan jalan yang tidak selalu mulus, melainkan ada yang berlubang, bergelombang, ataupun berpasir.

Oleh karena itu, setiap pengendara harus siap ketika menghadapi kondisi jalan yang beragam itu. Sebab, saat bertemu dengan jalanan yang rusak tentu akan mengganggu keseimbangan dalam berkendara. Misalnya, mendadak menghindar dari permukaan bisa menyebabkan kecelakaan.

Apalagi jika pengendara motor atau pengemudi mobil di belakang tidak memiliki jarak yang cukup untuk menghindar. Maka kecelakaan pun biasanya tidak akan terhindarkan. Tentu Anda tidak mau kan kejadian itu terjadi pada Anda?.

Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah, Oke Desiyanto menegaskan, bila melintasi permukaan jalan rusak dengan situasi tidak bisa dilalui dengan kecepatan ekstra rendah, disarankan menggunakan teknik berkendara dengan postur tubuh setengah berdiri.

Berikut teknik seimbang saat akan melintasi jalanan yang rusak atau tidak rata menurut Oke Desiyanto, sebagaimana dilansir PortalMadura.Com, Senin (7/3/2022) dari laman Liputan6.com:

1. Mengurangi kecepatan tanpa mengganggu keamanan. Angka kecepatan masing-masing orang bisa berbeda dan menyesuaikan situasi dan kondisi.

Mengurangi kecepatan secara wajar menggunakan hanya rem belakang saja atau dibantu kombinasi dengan rem depan jika jarak sudah dekat, hindari kecepatan turun secara drastis.

2. Mengangkat badan. Ini berfungsi untuk mencegah goncangan dari motor karena melalui jalan yang tidak rata diteruskan ke badan pengendara yang berdampak mengganggu konsentrasi berkendara.

Pastikan tangan tetap lincah menguasai gerak stang ke kanan dan kiri. Pedoman postur ini adalah saat berdiri beban tubuh harus bertumpu pada lutut (telapak kaki di footstep/floorstep), gunakan lutut sebagai lengan ayun/peredam guncangan dari kendaraan. Pastikan seluruh jemari memegang stang dan juga mudah meraih tuas-tuas.

3. Arahkan pandangan tetap ke depan (tidak menunduk) sekaligus memperhatikan permukaan yang bakal dilalui dan tetap tenang.

4. Pastikan bukaan gas selalu konstan dan atur gas agar tidak terpengaruh ayunan badan motor atau pengendara (jemari seluruhnya memegang grip gas), alihkan kekuatan memegang stang dengan jemari kiri.

Pilih gigi presneling yang menghasilkan tenaga paling kuat dan tidak membuat mesin mati dikecepatan yang digunakan, ini berfungsi agar jemari tidak memegang kopling.

Motor matic lebih praktis karena sudah otomatis harus memilih gigi presneling. Namun perlu diketahui bahwa respon mesin matik lebih lamban dibanding motor kopling, demikian sebaliknya. Motor sport (berkopling) akan responsif jika gas mendadak terbuka gerakan motor bisa berubah mendadak.

5. Menjaga kecepatan saat melalui rintangan, kuasai roda depan dan gunakan rem belakang jika membutuhkan pengurangan kecepatan dan boleh tambah gas jika perlu kesimbangan.

Lain halnya saat akan melintasi polisi tidur, melintasi polisi tidur perlu menggunakan kecepatan ekstra rendah dengan menjaga motor tetap bergerak stabil tidak oleng. Fungsi polisi tidur adalah agar pengendara lebih berhati-hati dan mengurangi kecepatannya dalam berkendara demi menjaga keamanan dan ketertiban berkendara.

“Pastikan ketika menghadapi rintangan saat berkendara, bikers tidak panik sehingga membuat gerakan tiba-tiba yang berbahaya bagi diri dan pengendara lainnya. Upayakan juga untuk menjaga jarak aman saat berkendara untuk dapat mengantisipasi hal berbahaya didepan kita,” tutup Oke.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.