PortalMadura.Com, Sumenep – Dua orang pengunjukrasa terluka dan pingsan di depan Kantor Kejaksaan Negeri Sumenep, Madura, Jawa Timur, Selasa (2/8/2016).
Versi mahasiswa, yang terluka pada bagian muka yakni Mu’ed dan Mufti pingsan setelah terjadi aksi saling dorong hingga bentrok dengan petugas kepolisian yang melakukan pengamanan.
“Kami kesini tidak mau bertengkar. Aparat kepolisian adalah mitra kami, kenapa teman kami dipukuli sampai luka dan ada yang pingsan,” kata salah seorang korlap aksi, Bisri.
Ia menuding, ada oknum aparat kepolisian yang sengaja memukul peserta aksi, sehingga ada yang luka dan pingsan. “Kami akan memproses secara hukum. Korban akan divisum,” ancamnya.
Para pendemo menyayangkan tindakan yang dinilai anarkis oleh pihak aparat kepolisian yang melakukan pengamanan aksi.
Peristiwa itu, berawal saat mahasiswa berusaha menerobos pagar betis aparat keamanan di depan kantor Kejaksaan Negeri Sumenep.
Mereka terlihat kesal karena Kepala Kejaksaan Negeri Sumenep, Bambang Sutrisna tidak langsung menemuinya.
Mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya), Sumenep tersebut menggelar aksi menyoroti kinerja penyidik Kejaksaan Negeri Sumenep tentang pengungkapan dugaan kasus penyelewengan beras miskin (Raskin) disejumlah desa. (baca : Makan Daging Ayam Mentah, Pendemo Soroti Kinerja Penyidik Kejari Sumenep)
Sementara, Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Hasanudin mengatakan, tidak ada yang salah dalam melakukan pengamanan pengunjukrasa. “Yang bertugas, semuanya sudah diatur dengan prosedur tetap (protap,” katanya.
Namun, ia berjanji akan melakukan koordinasi dengan pimpinan pasukan yang sudah melakukan pengamanan bagi peserta aksi.(Bahri/har)