Polisi: Kelompok Bersenjata Bakar Gedung Sekolah di Puncak, Papua

Avatar of PortalMadura.com
Polisi-Kelompok-Bersenjata-Bakar-Gedung-Sekolah-di-Puncak,-Papua
Ilustrasi: Aparat keamanan melakukan patroli di Papua. (Muhammad Abdul Syah - Anadolu Agency )

PortalMadura.Com – Polisi menyebut kembali melakukan aksi teror dengan membakar puskesmas, rumah dinas guru dan juga sejumlah ruangan kelas di sebuah sekolah SD di Kabupaten Puncak, .

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan kelompok bersenjata juga merusak fasilitas umum berupa jembatan, dan sejumlah jalan.

Kejadian, kata dia, bermula saat Kepala Distrik Ilaga Utara Joni Elatotagam melaporkan aksi pembakaran yang dilakukan kelompok bersenjata pada Minggu malam 2 Mei lalu.

Berdasarkan laporannya, kelompok bersenjata juga merusak tiga titik jalan yakni Jalan Kimak, Jalan Tagaloa dan Jalan Wuloni Pintu Angin dengan cara melubangi jalan tersebut dengan kedalaman 25-40 Cm.

“Kelompok bersenjata dibantu oleh banyak sekali simpatisan melakukan aksi pembakaran gedung dan perusakan fasilitas jalan,” ujar Mustofa Kamal dalam keterangan resminya pada Selasa (4/5/2021).

Menurut dia, saat kelompok pertama melakukan pembakaran puskesmas dan membakar SD Mayuberi, kelompok lain bertugas merusak tiga titik Jalan Mayuberi, Jalan Kimak dan Jalan Wuloni.

Sementara kelompok yang memegang senjata berada di pinggir jalan mengamankan simpatisan yang bekerja merusak fasilitas umum itu.

Menanggapi hal itu, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri memastikan akan menindak tegas pelaku pembakaran tersebut.

“Kami harap ini tidak akan terulang kembali karena kami akan tindak tegas, kita ketahui bersama bahwa bangunan-bangunan ini merupakan tempat fasilitas umum masyarakat,” jelas dia.

Dia mengimbau masyarakat untuk berani melawan kelompok bersenjata yang mengganggu keamanan.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.