Polri Imbau Seluruh Pihak Tidak Sampaikan Narasi Provokatif Terkait Pemilu

Avatar of PortalMadura.com
Polri imbau seluruh pihak tidak sampaikan narasi provokatif terkait pemilu
Juru Bicara Polri Brigjen Dedi Prasetyo. (Nicky Aulia - Anadolu Agency)

PortalMadura.Com, – Kepolisian Republik Indonesia () meminta seluruh pihak, khususnya tokoh politik, tidak menyampaikan pernyataan atau narasi yang bersifat provokatif usai pelaksanaan pemungutan suara serta penghitungan cepat .

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengingatkan seluruh pihak menunggu hasil resmi penghitungan suara oleh KPU.

“Kami harapkan tokoh-tokoh tidak provokatif, massanya sabar, tenang, menunggu pengumuman resmi (hasil penghitungan suara) KPU,” kata Dedi di Jakarta, Kamis kemarin.

Polri meminta seluruh tokoh dapat menyampaikan pernyataan atau narasi yang sejuk dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan Masyarakat.

“Dimohon tokoh bisa memilih diksi yang sejuk, yang menjaga persatuan kesatuan, yang tidak provokatif, saling menghormati dan toleransi, jangan sampai pemilihan diksi yang provokatif, berbahaya,” ujarnya. dilaporkan Anadolu Agency, Jumat (19/4/2019).

Dedi menuturkan pihaknya akan mengidentifikasi pernyataan yang bersifat provokatif jika berpotensi sebagai pelanggaran hukum.

Dia menegaskan polisi tidak akan tebang pilih dalam menegakkan hukum.

Hasil patroli siber Direktorat Tindak Pidana Siber Polri mencatat peningkatan jumlah konten bersifat provokatif sejak Rabu malam hingga Kamis pagi.

Menurut Dedi, ada peningkatan sebesar 40 persen penemuan akun yang menyebarkan konten provokatif.

Konten-konten itu tersebar di sejumlah platform seperti Instagram, Twitter, Youtube, dan Whatsapp Group.

Konten provokatif tersebut, kata Dedi, disebarkan untuk mengajak melakukan aksi sebagai respons atas hasil hitung cepat Pemilu 2019.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.