Presiden Isyaratkan Kalimantan Menjadi Ibu Kota Baru

Avatar of PortalMadura.com
Presiden isyaratkan Kalimantan menjadi ibu kota baru
Presiden Indonesia Joko Widodo. (Foto file – Anadolu Agency)

PortalMadura.Com, Tangerang – Presiden Indonesia Joko Widodo mengisyaratkan merupakan wilayah yang akan dijadikan ibu kota Indonesia yang baru.

Meski tidak menjelaskan secara detail, Jokowi sapaan Presiden, mengatakan wilayah Kalimantan terletak di tengah Indonesia.

“Bisa di Sumatera tapi kok nanti yang timur jauh. Di Sulawesi agak tengah tapi di barat juga kurang. Di Kalimantan kok di tengah. kira kira itu lah,” ujar Jokowi di Tangerang pada Selasa.

Jokowi mengatakan ada tiga kandidat wilayah yang akan dipilih Pemerintah menjadi ibu kota yang baru.

Namun, saat ini Pemerintahnya belum memutuskan tiga kandidat tersebut.

Dirinya masih akan meninjau kembali sejumlah faktor seperti lingkungan dan juga tingkat kebencanaan wilayah tersebut.

“Daya dukung lingkungan air seperti apa mengenai kebencanaan banjir gempa bumi seperti apa,” jelas dia.

Mantan Gubernur DKI menjelaskan keputusannya memindahkan ibu kota dari Pulau Jawa tersebut karena kondisi yang sudah tidak memungkinkan. dilaporkan Anadolu Agency, Selasa (30/4/2019).

“Kita ini kan tidak berpikir sekarang. Berpikir 10 Tahun, 50 Tahun, 100 Tahun akan datang,” jelas dia.

Sebelumnya, Presiden Indonesia Joko Widodo memilih untuk memindahkan Ibu kota Indonesia atau pusat Pemerintahan ke luar Pulau Jawa agar pembangunan lebih merata.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan keputusan tersebut diambil presiden dalam rapat kabinet terbatas mengenai rencana pemindahan ibukota di Kantor Presiden di Jakarta, Senin.

“Ini barangkali keputusan penting yang dilahirkan hari ini dan tentunya akan dilanjutkan dengan ratas berikutnya yang akan bicara lebih teknis,” ujar Bambang.

Menurut Bambang, sesuai arahan Presiden Joko Widodo pemindahan ibu kota ke luar Pulau Jawa tersebut dilakukan untuk mengurangi beban dan membuat pembangunan lebih merata.

Sebab kata dia penduduk di Pulau Jawa merupakan 57 persen dari total penduduk di Indonesia atau mencapai 150 juta orang.

“Ekonomi Pulau Jawa menyumbang 58 persen dengan kepadatan tinggi, tetapi daya dukungnya terbatas. Apalagi sudah begitu banyak lahan produktif pertanian yang sudah beralih fungsi menjadi wilayah perumahan dan properti,” kata dia.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.